Ini Alasan 33 Kelompok Pasukan Bersenjata Ingin Duduki Tembagapura
Berita kompas tv | 7 Maret 2020, 20:25 WIBPAPUA, KOMPASTV - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom mengklaim sebanyak 33 kelompok pasukan bersenjata ingin menduduki Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.
Menurut Sebby tujuan pihaknya menduduki Tembagapura untuk menguasai tambang PT Freeport Indonesia. Sabby menilai perusahaan asal Amerika Serikat itu tidak berhak mengeksploitasi hasil Bumi Cenderawasih.
"Mereka tidak berhak atas kekayaan alam bangsa Papua," kata Sebby seperti dikutip Kompas pada Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga: KKB Mendekat Kawasan Freeport, Ratusan Warga Ketakutan Minta Dievakuasi dari Tembagapura
Sebby menekankan pihaknya akan melakukan perlawanan hingga tujuan tercapai. Menurutnya, sebanyak 33 Kelompok siap angkat senjata jika tujuan mereka dihalangi.
"Kami akan terus berjuang hingga PT Freeport Indonesia meninggalkan Tembagapura," ujarnya.
Keberadaan 33 kelompok bersenjata ini membuat masyarakat di Tembagapura resah. Sebanyak 900 orang sudah mengungsi dari Distrik Tembagapura. Bahkan kelompok tersebut tidak segan menodongkan senjata kepada warga sipil untuk meminta makan.
Kapolsek Tembagapura, Ajun Komisaris Hermanto, mengatakan warga mengungsi karena merasa ketakutan dengan aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terus meneror wilayah Tembagapura selama beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Jubir OPM: 33 Kelompok Bersenjata Siap Serang TNI dan Polri di Tembagapura
Tak hanya itu kelompok yang dipimpinan Joni Botak dan rekannya Lekagak Telenggen itu terus menyerang aparat keamanan yang sedang berpatroli dan menyerang markas Polsek Tembagapura pada akhir Februari lalu.
Serangan tersebut, menyebabkan satu anggota Brimob meninggal dunia pada Jumat (28/2/2020). Kemudian satu anggota lainnya mengalami luka akibat terkena rekoset atau serpihan peluru pada Senin (2/3/2020).
"Sebelumnya ratusan warga ini telah mengungsi ke Polsek Tembagapura pada Jumat pukul 05.00 WIT. Kami pun membawa mereka ke Timika dengan menggunakan 13 bus pada pukul 18.00 WIT, " kata Hermanto kepada Kompas.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV