Cegah Corona, Penumpang dari 4 Negara Ini Harus Lewat Jalur Khusus di Bandara
Berita kompas tv | 4 Maret 2020, 20:53 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Penumpang warga negara asing (WNA) dari Iran, Italia, Jepang, dan Korea Selatan akan mendapat protokol khusus untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat jalur sendiri untuk penumpang dari keempat negara tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan perhatian bagi penumpang WNA dari keempat negara tersebut merupakan hasil rapat pemerintah dengan mempertimbangkan perkembangan penyebaran virus corona di empat negara tersebut.
Terlebih kasus infeksi virus corona di Indonesia masuk dari salah satu WNA yang akan mendapat protokol khusus.
Baca Juga: Di Empat Negara Ini Penyebaran Virus Corona Gelombang Kedua Melonjak
Untuk menghindari penyebaran dari WNA kembali terjadi, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pengetatan terhadap penumpang pesawat dari Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italia.
Para penumpang tersebut akan melewati jalur khusus yang menganut protokol kesehatan. Mulai dari cek suhu panas tubuh hingga proses karantina.
“Kita sedang mempelajari rekomendasi. Rekomendasi belum ada yang berubah, hanya waspada. Empat daerah itu hanya kita berikan pengawasan khusus bagi penumpang-penumpangnya," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Istana Kepresidean, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Sebelumnya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mencatat Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia mengalami lonjakan pasien virus corona.
Baca Juga: Bagaimana WN Jepang Lolos Tes Corona di Bandara Soekarno Hatta? Ini Penjelasannya
Keempatnya menjadi negara terdampak virus corona gelombang kedua setelah China mengumumkan virus baru dari jenis coronavirus. Menurut Achmad peningkatan pasien di empat negara tersebut mencapai 81 persen.
Sebaliknya di China, angka pasien virus corona mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari ditutupnya pusat penanganan kesehatan pasien virus corona di China.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV