Menkes Terawan Ungkap Alasan Kepulauan Seribu Jadi Tempat Observasi WNI dari Virus Corona
Berita kompas tv | 25 Februari 2020, 19:38 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Cegah Virus Corona, 188 WNI ABK World Dream akan Diobservasi di Kepulauan Seribu
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan sebanyak 188 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal World Dream bakal menjalani observasi di Kepulauan Seribu.
Menurut Terawan, ratusan WNI tersebut bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal World Dream. Setelah proses penjemputan, mereka nantinya akan menjalani observasi selama dua pekan atau 14 hari.
“Seluruh WNI yang dievakuasi akan langsung dibawa ke Pulau Sebaru yang merupakan satu Kepulauan Seribu,” kata Terawan di Jakarta, Rabu (25/2/2020).
Baca Juga: Ternyata Virus Corona Tak Berasal dari Pasar Seafood di Wuhan, Ini Faktanya...
Menurut anggota TNI AD itu, proses penanganan WNI yang akan ditempatkan di Kepualauan Seribu berbeda dengan di Natuna beberapa waktu lalu
Dia menuturkan, proses penanganan observasi WNI di Kepulauan Seribu akan jauh lebih ketat. Pasalnya, seluruh ABK kapal World Dream berpotensi melakukan kontak langsung dengan sejumlah orang yang positif virus corona.
“Meskipun status seluruh ABK dinyatakan sehat oleh tim medis Hong Kong, namun mereka kuat dugaan melakukan kontak langsung dengan sejumlah penumpang yang suspek virus corona,” ujar Terawan. “Karena itu, penanganannya pun harus hati-hati.”
Lebih lanjut, dia menambahkan Pulau Sebaru di kawasan Kepulauan Seribu dipilih menjadi tempat observasi karena di pulau tersebut tak berpenghuni.
“Ada prinsip kehati-hatian, makanya harus dibawa ke pulau yang tidak ada penduduknya,” ucap Terawan.
Sementara di Natuna, kata dia, kali ini tak dipilih lantaran banyak dihuni penduduk setempat. Tak hanya itu, ia juga tak memilih Natuna karena sebelumnya telah dijadikan sebagai tempat observasi atau karantina.
Baca Juga: Keluar dari Indonesia, Pria Jepang Tertular Virus Corona. Berikut Penjelasan Kemenkes
“Kalau di Natuna ada penduduknya. Dikhawatirkan ada masalah. Ndak ada success rate dua kali di suatu tempat, terlalu berbahaya lah endingnya nanti,” kata Terawan.
Terawan pun meyakini observasi yang akan berlangsung di Kepualauan Seribu bisa berjalan dengan baik layaknya di Natuna.
“Melihat riwayat perjalanannya, saya menduga memperkirakan kemungkinan besar ini bisa clear. Karena itu saya izinkan semuanya bisa masuk dengan baik ke wilayah Indonesia. Tapi tetap harus jaga kehati-hatian,” kata dia.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV