> >

Ini Faktor 2 Warga Batan Indah Terkontaminasi Radiasi Caesium-137

Berita kompas tv | 21 Februari 2020, 16:22 WIB
Sekretaris Utama Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyono memberi keterangan di gedung Walikota Tangerang Selatan, Jumat (21/2/2020). (Sumber: KOMPASTV)

TANGERANG SELATAN, KOMPAS TV – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menduga penyebab dua warga Batan Indah, Serpong, Tanggerang Selatan yang terkontaminasi zat radioaktif jenis Caesium-137 karena mengkonsumsi buah dari pohon yang tertanam di lahan kosong tempat munculnya radiasi.

Sekretaris Utama Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyono menjelaskan masuknya zat radioaktif jenis Caesium-137 bukan secara langsung melainkan melalui unsur lain yakni buah yang tertanam dari tempat munculnya radiasi. Menurut Hendrianto kasus ini berbeda dengan seseorang yang terpapar langsung radiasi.

"Jadi terkontaminasi bukan terpapar ya. Misal ada tanaman jeruk di lokasi dan dia meminum atau makan jeruk di situ," kata Hendrianto di Pemkot Tangsel, Jumat (21/2/2020).

Baca Juga: 306 Drum Tanah Terpapar Zat Radioaktif Diangkut dari Perumahan Batan Indah

Hendrianto menjelaskan meski diketahui terkontaminasi Caesium-137, namun tidak membahayakan kesehatan. Diketahui hasil pemeriksaan Whole Body Counting (WBC), pada Senin (17/2/2020) lalu, kadar kontaminasi Caesium-137 dalam tubuh dua warga tersebut hanya 0,12 Milisievert angka tersebut di bawah ambang batas dosis yakni 1 Milisievert

"Kalau di bawah nilai batas dosis itu tidak ada dampak kesehatan," ujarnya. 

Hendrianto menambahkan pihak Batan dan Bapeten akan terus mengawasi dua warga yang terkontaminasi zat radioaktif jenis Caesium-137. Dalam satu hingga dua bulan ke depan, pihaknya akan kembali memeriksa kadar radiasi di tubuh kedua warga tersebut. 

Hal ini untuk memastikan limbah radioaktif tidak berbahaya bagi tubuh manusia walaupun dalam kadar meski kecil.

Baca Juga: Batan Indah Dinyatakan Sudah Aman dari Paparan Radioaktif

"Kami tetap punya keinginan satu atau dua bulan akan kita mengecek lagi daerah itu secara rutin," ujar Hendrianto.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU