> >

Mahasiswa UI Bakal Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

Berita kompas tv | 20 Februari 2020, 23:28 WIB
Massa buruh menggelar aksi demontrasi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020). (Sumber: KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Fajar Adi Nugroho, mengatakan pihaknya berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.

"Besar kemungkinan kami akan turun lagi ke jalan. Ini menjadi salah satu poin tuntutan kami yang belum selesai soal Reformasi Dikorupsi, khususnya menyoal Omnibus Law," kata Fajar dalam konferensi persnya di Jakarta seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (20/2/2020).

Terkait keikutsertaan UI dalam aksi unjuk rasa, kata Fajar, belum ada kampus lain yang secara langsung menyatakan akan bergabung.

Baca Juga: Pro Kontra "Omnibus Law" Cipta Kerja

Namun demikian, menurut Fajar, sejumlah kampus saat ini sedang giat menggelar diskusi soal draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

"Ada beberapa kampus di Jabodetabek seperti Trisakti sedang menyebarkan kuisioner soal bagaimana pandangan perihal omnibus law. Di UGM juga adakan diskusi dan di Universitas Brawijaya juga," ucapnya.

Menurut dia, diskusi tersebut secara garis besar membahas masalah-masalah yang ada dalam draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Mahasiswa, kata dia, harus mendapat edukasi agar menyadari dampak dari RUU Cipta Kerja secara jangka panjang.

"Kami juga sedang dalam tahap ekskalasi isu. Kami hari ini juga ada diskusi di kampus UI membahas hal ini (Omnibus Law), " ucap Fajar.

Baca Juga: "Omnibus LAW" Cipta Kerja Adakan Upah Per Jam, Stafsus Menaker: Hanya Pekerjaan Khusus Aja

Sementara itu, Koordinator Departemen Antarlembaga Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Akbar Rewako, mengatakan pihaknya juga akan bersama-sama mahasiswa UI menggelar aksi penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.

"Hingga sekarang masih. Kawan-kawan Makassar, Lampung sudah bergerak. Sebab bagi kami tak ada pilihan lain untuk melawan kebijakan pemerintah yang seperti ini. Yang tidak pro kepada buruh dan pekerja," kata Akbar.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU