> >

Panglima TNI Minta Masyarakat Kembalikan 11 Senjata Korban Kecelakaan Heli MI-17

Berita kompas tv | 19 Februari 2020, 00:52 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi keterangan usai memberi pengarahan kepada Prajurit TNI-Polri dan tokoh masyarakat serta tokoh agama yang telah melakukan evakuasi korban kecelakaan Heli Mi-17, Selasa (18/2/2020). (Sumber: Puspen TNI)

JAYAPURA, KOMPASTV – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan 11 pucuk senjata dari korban kecelakaan Helikopter MI-17 di Papua milik TNI AD masih di tangan masyarakat.

Hadi menjelaskan, aparat TNI dan Polri sedang melakukan pendekatan kepada masyarakat agar mengembalikan senjata tersebut. Ia berharap masyarakat bisa mengembalikan secara sukarela ke TNI maupun Polri.

"TNI telah berkoordinasi dengan Polri dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, sudah menyanggupi untuk membantu mencari agar senjata tersebut tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang kurang baik," ujar Hadi usai memberi pengarahan kepada Prajurit TNI-Polri dan tokoh masyarakat serta tokoh agama yang telah melakukan evakuasi korban kecelakaan Heli Mi-17 di Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/2/2020).

Baca Juga: Klam Senjata Diambil TPNPB Tidaklah Benar, Kodam Cenderawasih: Itu Hanya Propaganda

Sebelumnya, tim tidak menemukan senjata saat mengevakuasi jenazah prajurit TNI korban Heli MI-17 di lokasi kecelakaan di Pengunungan Mandala, Distrik, Oskop, Kabupaten pengunungan Bintang, Papua, Sabtu (15/2/2020).

11 senjata yang tidak ditemukan tersebut meliputi tujuh pucuk senjata laras panjang jenis SS1 dan tiga pucuk senjata jenis pistol dan satu pelontar granat.

Adapun penumpang helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 terdiri dari tujuh awak helikopter dan lima anggota Batalyon Infanteri 725/Waroagi. 

Tujuh awak itu meliputi Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Personel Yonif 725 meliputi Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddine, dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Baca Juga: TPNPB Klaim Curi Senjata TNI dari Jenazah Korban Kecelakaan Heli MI-17

Heli MI-17 lepas landas dari Bandara Oksibil pada 28 Juni 2019 lalu. Helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 WIT pada ketinggian 7.800 kaki.

Helikopter tersebut sedang bertugas mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang. 

Saat ini jenazah sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Sebelum dipulangkan dalam upacara pemulangan jenazah, Hadi memberikan kenaikan pangkat luar bisa kepada 12 jenazah yang gugur dalam tugas.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU