Panglima TNI Ucapkan Terima Kasih Kepada Tim Evakuasi Korban Kecelakaan Heli MI-17
Berita kompas tv | 18 Februari 2020, 23:33 WIBJAYAPURA, KOMPASTV - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengucapkan terima kasih kepada tim evakuasi jenasah korban kecelakaan Helikopter MI-17.
Menurut Hadi, tim tersebut merupakan tim hebat, sebab lokasi evakuasi jenasah merupakan medan yang sulit.
Diketahui evakuasi korban Heli Mi-17 di pegunungan Bintang berada pada ketinggian lebih dari 12.000 feet dengan kemiringan sampai dengan 90 derajat.
Baca Juga: Prajurit TNI yang Menjadi Korban Helikopter MI-17 Akan Dipulangkan dalam 2 Tahap
"Butuh suatu profesional, skil dan tekad untuk melaksanakan evakuasi, ujar Panglima saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI-Polri di Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua, Selasa (18/2/2020).
Pada kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih kepada seluruh prajurit TNI terutama prajurit dari Batalyon Raider 751/Vira Jaya Sakti dan kru helikopter, Personel Polri serta tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama sehingga bisa mengangkat dua belas korban sampai ke Sentani.
Tidak lupa Hadi turut mendoakan 12 prajurit terbaik TNI AD yang menjadi korban kecelakaan dan mendoakan keluarga yang ditinggalkannya agar diberikan ketabahan.
Menurutnya kecelakaan Heli MI-17 menjadikan suatu pelajaran bagi semua untuk meningkatkan profesionalisme, sehingga pelaksanaan tugas kedepan akan semakin baik.
Baca Juga: Heli Jatuh di Papua, 11 Senjata Api Milik TNI Hilang di TKP
Sebelumnya, prajurit terbaik TNI AD dalam misi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan bantuan beberapa tokoh masyarakat diantaranya Bapak Pilatus berhasil menemukan Helikopter Mi-17 setelah delapan bulan dinyatakan hilang kontak.
Pangdam XVII/Cen pada Selasa (18/2/2020) melepas empat jenasah korban kecelakaan Heli MI-17 ke kampung halaman masing-masing yang berada di Sorong, Ambon, Kendari dan kupang. Sementara satu hari sebelumnya delapan jenasah korban sudah dikirim dan sudah sampai di Semarang dan Surabaya.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV