Profil Maria Lestari, Anggota DPR RI yang Terseret Kasus Hasto Kristiyanto Berimbas Dipanggil KPK
Hukum | 10 Januari 2025, 06:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Maria Lestari dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus korupsi suap dan perintangan penyidikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Kamis (9/1/2025).
Maria Lestari merupakan anggota DPR periode 2024-2029. Ia mewakili daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat I.
Perempuan kelahiran 31 Desember 1981 ini meraih gelar sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia di Universitas Kejuangan 45 pada 2010 silam.
Baca Juga: Effendi Sebut Jokowi Bantu Hasto, Peneliti: Secara Terbuka Mengatakan Lakukan Obstruction of Justice
Dalam karir politiknya, Maria Lestari pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat periode 2014-2019.
Ia kemudian masuk sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Pada 2024, ia kembali menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.
Dikutip dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia politik, Maria sempat bekerja sebagai admin pajak di sejumlah perusahaan, di antaranya di PT SKR (2002-2004), PT SANBE FARMA (2004-2006), dan PT ALAM LENING (2006-2008).
Baca Juga: Tim Hukum: Kami Dengar Informasi Hasto Kristiyanto akan Ditahan Sebelum Kongres PDIP
Maria Lestari Dipanggil KPK
Penyidik KPK memanggil Maria Lestari (ML) sebagai saksi kasus suap Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI 2019-2024 dan perintangan penyidikannya untuk tersangka Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Selain Maria, penyidik juga turut memanggil saksi berinisial AS. Keduanya diperiksa pada Kamis (9/1) kemarin.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, atas nama AS dan ML," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya, Kamis.
Dikutip dari Antara, saksi AS yang dimaksud adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyuasin (KPU Banyuasin) periode 2019-2024 Agus Supriyanto (AS).
Meski demikian, KPK tak menjelaskan lebih lanjut terkait materi pemeriksaan kedua saksi tersebut.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.com