> >

Tanggapi Permintaan agar Megawati Mundur, Jubir PDI-P: Effendi Simbolon baru Bertemu dengan Jokowi

Politik | 9 Januari 2025, 16:41 WIB
Politisi PDI-P Guntur Romli (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Guntur Romli menduga permintaan mantan kader PDI-P Effendi Simbolon agar Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mundur karena Effendi baru bertemu dengan Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi.

Guntur menyampaikan dugaan tersebut pada wartawan, Kamis (9/1/2025). Ia  pun menyindir status Effendi dan Jokowi yang sama-sama dipecat dari PDI-P.

"Effendi Simbolon baru bertemu dengan Jokowi, mungkin itu (permintaan Megawati mundur) hasil pertemuan mereka yang sama-sama pecatan PDI Perjuangan," kata Guntur, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Buntut Kasus Hasto, Effendi Simbolon Minta Ketum PDIP Megawati Mundur dari Jabatan

Guntur juga mengatakan, permintaan Effendi tersebut sesuai dengan pernyataan Megawati bahwa ada pihak yang ingin mengacak-acak PDI-P.

"Maka sudah benar apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati tanggal 12 Desember, ada yang mau mengawut-awut (acak-acak) partai," imbuhnya.

Ia mengaku pihaknya semakin yakin bahwa kasus yang menjerat Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto muncul untuk menekan Megawati agar mundur dari ketua umum partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

Sebab, permintaan Effendi agar Megawati mundur tersebut disampaikan saat mengomentari kasus yang menjerat Hasto.

"Maka kami semakin yakin, penetapan tersangka pada Saudara Sekjen merupakan 'orderan politik' sebagai pintu masuk menekan Ibu Megawati mundur," tambahnya.

Tak jauh berbeda dengan Guntur, Ketua Tim Penasihat Hukum Hasto Kristiyanto, Todung Mulya Lubis, menilai permintaan agar Megawati mundur menegaskan bahwa yang hendak diserang adalah PDI-P.

"Hal ini juga semakin menegaskan bahwa yang hendak diserang adalah PDI-P dan Bu Mega, sehingga Kami semakin meragukan perkara ini adalah murni penegakan hukum," ujar Todung, dikutip dari dialog Sapa Pagi Indonesia di KompasTV.

Ia berharap agar pemberantasan korupsi tidak ditunggangi kepentingan pihak-pihak tertentu untuk menghabisi lawan politik.

Sebelumnya, Effendi Simbolon meminta agar Megawati mundur dari posisi Ketua Umum PDIP. Ia menyampaikan hal itu saat dirinya ditanya terkait kasus yang menimpa Hasto sebagai tersangka.

Menurut Effendi, Megawati juga bertanggung jawab atas perkara yang menjerat Hasto, sebab kasus tersebut merupakan petaka besar bagi PDI-P karena Hasto memegang peran sentral di partai.

Baca Juga: Alasan Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur usai Hasto jadi Tersangka KPK

"Harus ada pertanggungjawaban dari ketua umum juga bahwa ini kan ada pelanggaran hukum," kata Effendi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Rabu (8/1), dikutip dari Tribunnews.com.

Saat ditanya mengenai bentuk pertanggungjawaban yang dimaksud, Effendi menyatakan, Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P sejatinya mundur.

Sebab, menurut dia, persoalan yang menimpa Hasto Kristiyanto merupakan permasalahan hukum yang serius.

"Dia harus mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas, ini kan masalah serius, masalah hukum, bukan masalah sebatas etika yang digembar-gemborkan ini hukum," katanya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU