3 Fakta 18 Polisi Diduga Peras Penonton DWP, Kerugian Disebut Capai Rp32,6 Miliar
Peristiwa | 21 Desember 2024, 20:00 WIBSetelah memberikan uang, paspor Ilham akhirnya dikembalikan. Namun, Ilham sempat dites kesadaran untuk mengetahui apakah terpengaruh alkohol atau tidak.
“Temanku hanya kesadaran doang. Tapi kata temen aku, ada yang dites urine-nya. Tapi, ya gitu, kayak dipersulit pas balikin paspornya. Pas habis bayar, cuma bilang, ‘ya sudah, sana’,” kata Raka.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor OJK, Sita Dokumen hingga Barang Elektronik
2. DWP Buka Suara
Melalui Instagram @djakartawarehouseproject, DWP buka suara terkait kejadian tersebut.
Pihak DWP mengatakan akan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan penonton
"Meski pun beberapa aspek dari situasi ini berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya paham dampak yang ditimbulkannya terhadap kalian," tulisnya.
Promotor juga akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki laporan dan insiden yang terjadi.
"Keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman kalian secara keseluruhan akan selalu menjadi prioritas utama kami," ujar pihak DWP.
3. Mabes Polri Amankan 18 Anggota Polisi
Adapun Mabes Polri dan Polda Metro Jaya mengamankan 18 anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap penonton DWP.
Belasan polisi tersebut diamankan setelah tim gabungan dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri dan Direktorat Propam Polda Metro Jaya turun tangan.
"Jumlah terduga oknum personel yang diamankan sebanyak 18 personel, terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip dari Tribunnews, Jumat (20/12).
Baca Juga: Propam Polda Metro Jaya Dalami terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP oleh Polisi
Sebanyak 18 polisi yang diduga memeras penonton DWP kemudian menjalani pemeriksaan di Divisi Propam Polri.
Brigjen Trunoyudo enggan membeberkan identitas polisi yang diamankan dalam kasus tersebut. Ia hanya mengatakan, penangkapan belasan polisi karena diduga melakukan pemerasan.
Selain itu, Korps Bhayangkara segera bertindak mengusut kasus tersebut untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusinya melalui tindakan nyata.
“Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” tandas Trunoyudo.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com, Tribunnews