> >

Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris, Ada yang Antar Logistik ke Kamp Daeng Koro

Peristiwa | 20 Desember 2024, 17:34 WIB
Ilustrasi. Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di Sulawesi Tengah dan NTB. (Sumber: Shutterstock.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Jajaran Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri membekuk tiga terduga teroris di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni RR, MW, dan AS, yang diduga merupakan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar, menyebut ketiganya merupakan fasilitator bagi orang yang ingin bergabung dengan MIT.

“Keterlibatan mereka sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari (Pelatihan Militer),” kata Aswin dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024).

Ketiganya, lanjut Aswin, juga diduga terlibat dalam pelaksanaan Tadrib Asykari dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Dpo Teroris Poso

Ketiganya ditangkap pada waktu dan tempat berbeda. RR ditangkap pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.50 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Sedangkan MW ditangkap pada Rabu, 4 September 2024 pukul 08.55 WITA di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, NTB.

Aswin menyebut MW terlibat dalam penembakan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

MW juga disebut terlibat dalam pengantaran logistik dan bahan-bahan pembuatan handak/bom di kamp Daeng Koro di pegunungan Poso, tempat pelaksanaan Tadrib Asykari.

Adapun penangkapan AS dilakukan pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.47 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana kota, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.

AS diduga terlibat dalam pelaksanaan Tadrib Asykari di daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang, map reading, dan latihan bongkar pasang senjata api.

Ia juga disebut berencana melakukan aksi amaliyah fa’i dengan sasaran bank-bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir tahun 2013. AS disebut tergabung dalam grup media sosial kelompok radikal.

Baca Juga: BNPT Terima Lisensi LSP dari BNSP, Perkuat Upaya Penanggulangan Terorisme

Densus 88 mendapatkan sejumlah barang bukti, di antaranya, satu unit senapan PCP beserta tasnya, pisau karambit beserta sarungnya, handy talkie (HT), satu set peralatan masak untuk kemping beserta tasnya, dan sejumlah buku.

Barang bukti lain berupa badik, kompas, dan sarung senjata.

“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tegas Aswin.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU