> >

PDI-P Cium Upaya Pihak Luar yang Ingin Recoki Kongres Partai pada 2025

Politik | 20 Desember 2024, 07:58 WIB
Foto ilustrasi. Ribuan kader PDI-P sedang duduk-duduk di perayaan HUT PDIP hari ini pakai caping (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS TV - DPP PDI Perjuangan atau PDI-P mengendus adanya pihak luar yang ingin merecoki agenda Kongres PDI-P pada April 2025 mendatang. 

Ketua DPP PDI-P Deddy Sitorus mengatakan, beredar kabar kalau upaya penyerangan terhadap internal partai berlambang kepala banteng moncong putih itu diduga berasal dari pihak tertentu. Disebut-sebut pihak itu adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

Menurut dia, gerakan tersebut berupaya memecah belah internal PDI-P dengan cara pergantian posisi sekretaris jenderal (sekjen) di Kongres 2025. 

Baca Juga: Ganjar Ungkap Alasan PDIP Baru Umumkan Pemecatan Jokowi: Wujud Konsistensi Bu Mega

"Saya rasa, kami tidak berbeda pendapat (dengan kabar bahwa Jokowi merupakan pihak yang ingin mengacak-acak internal PDI-P lewat pergantian sekjen PDI-P). Kami tidak akan membantah. Silakan teman-teman cek sendiri. Isu itu memang sudah berkembang luas dan memang sengaja diembuskan. Tetapi, kami tidak ingin menyebut nama di sini karena nama itu tidak layak lagi disebut, menurut kami,” kata Deddy seperti dikutip dari Kompas.id, Kamis (19/12/2024). 

Namun, ia enggan berspekulasi ihwal adanya kader di internal partainya yang bermain dua kaki tersebut. 

”Kalau soal (ada kader bermain) dua kaki, memang pasti ada di mana-mana dua kaki, karena kita semua punya dua kaki untuk berdiri, kalau satu kaki pasti pegel. Saya kira, saya tidak akan lebih jauh. Karena Ibu Mega juga sudah bicara soal itu,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy menyebutkan, upaya lain dari pihak luar yang ingin mengacaukan internal PDI-P juga terlihat dari munculnya sejumlah baliho dan spanduk berisi serangan kepada PDIP dan Megawati di Jakarta. 

Melihat dinamika itu, seluruh jajaran di internal PDI-P pun diminta dalam kondisi siaga satu.

Baca Juga: Jokowi Mengaku Hormati Keputusan PDIP Pecat Dirinya: Nanti Waktu yang Akan Menguji

”Dengan beredarnya baliho dan spanduk yang sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga satu di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya mengawut-awut PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,”  tutur Ronny.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.id


TERBARU