> >

Basarnas: Prakiraan Cuaca BMKG Akurat 95 Persen, Bisa jadi Pedoman Saat Libur Nataru

Peristiwa | 12 Desember 2024, 14:58 WIB
Pengunjung anak-anak memacu sepeda ontel sewaan di tengah guyuran hujan deras di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Sabtu (6/7/2024). (Sumber: KOMPAS/PRIYAMBODO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengimbau masyarakat, terutama yang akan berpergian selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) agar mencermati informasi yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Basarnas Kusworo meminta masyarakat menjadikan informasi cuaca dari BMKG sebagai pedoman mereka melakukan kegiatan seperti berlibur.

Kusworo mengatakan, dengan mempedomani prakiraan cuaca harian dari BMKG maka masyarakat bisa mendapatkan gambaran bagaimana kondisi daerah yang akan mereka tuju, seperti apakah akan ada hujan, angin deras, atau gelombang laut tinggi, sehingga bisa mempersiapkan hal yang dibutuhkan.

Baca Juga: Daftar 4 Bansos di Bulan Desember, Kemensos Imbau Cairkan Sebelum Akhir Tahun

"Prakiraan cuaca yang dilaporkan BMKG itu 95 persen akurat atau benar, itu saya menyaksikan dan mengalaminya sendiri secara langsung bagaimana kondisi di udara kita saat ini," katanya kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/12/2024).

Ia bercerita, dirinya beberapa hari yang lalu melakukan pemantauan udara terhadap kondisi wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di selatan Jawa Barat - Banten menggunakan pesawat.

Setelah beberapa saat mengudara di atas kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pesawat yang ditumpangi Kusworo dengan bersama dua kru Basarnas itu berhadapan dengan angin kencang dan gumpalan awan penghujan yang cukup ekstrem.

Baca Juga: Cari Tiket Kereta Libur Natal dan Tahun Baru? Simak Promo dan Diskon dari KAI

"Jadi kami di atas sekitar ketinggian 2.000 meter kejar-kejaran dengan hujan dan gumpalan awan hujan, kemudian berhasil menghindar dan kami putuskan untuk mendarat," tuturnya.

Kusworo menyampaikan, pihaknya melakukan pengamanan berganda demi kelancaran perjalanan masyarakat selama periode di seluruh wilayah Indonesia di tengah ancaman cuaca ekstrem. Operasi tersebut akan dimulai 18 Desember 2024 sampai 6 Januari 2025.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU