Keluarga Siswa SMK Korban Penembakan Tak Dilibatkan Rapat di DPR: Sudah Kami Siapkan, eh Dibatalkan
Peristiwa | 4 Desember 2024, 08:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat di Jakarta, Selasa (3/12/2024), terkait kasus penembakan yang dilakukan polisi di Semarang, Jawa Tengah. Komisi III sengaja mengundang Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dan jajarannya. Namun, keluarga siswa SMK korban penembakan (GRO) kecewa karena tak diajak hadir dalam rapat.
Pendamping hukum keluarga GRO, Subambang, menyebut telah menyaksikan rapat itu. Dalam kegiatan tersebut, anggota Komisi III DPR hanya mendengarkan keterangan mengenai kasus penembakan dari polisi.
”Kami sudah dikirimi link Zoom-nya, pukul 09.15. Tetapi, saat link-nya dibuka, tidak terbuka. Lalu, dari pihak sekretariat mengatakan bahwa untuk keluarga tidak ikut Zoom,” kata Subambang dalam konferensi pers, Selasa di Semarang.
Baca Juga: Ketua Komisi III DPR Minta Pelaku Penembakan Siswa SMK Tak Hanya Dijatuhkan Sanksi Etik
Apa alasan pembatalan itu? Bambang mengaku tidak diberi tahu alasan di balik batalnya pihak keluarga ikut serta dalam rapat tersebut.
”Terus terang, kami kecewa. Semua sudah kami siapkan, tapi ternyata dibatalkan,” ucap Subambang dikutip dari Kompas.id
Kini pihak keluarga GRO bakal menyurati Komisi III DPR agar mereka diberi kesempatan bersuara. Menurut Subambang, hal itu amat penting supaya Komisi III DPR mendapatkan pendapat dari sisi keluarga korban.
Menurut Subambang, ada beberapa hal yang perlu diluruskan. Sebab, ia menyaksikan sejumlah kejanggalan dalam kasus penembakan itu. Subambang mencontohkan, kejanggalan itu terkait perbedaan keterangan mengenai lokasi penembakan.
Baca Juga: Polda Jateng Sebut Penembakan Aipda Robig ke Siswa SMK di Semarang Tak Terkait Tawuran
Selain itu, dalam beberapa kesempatan, polisi disebut Subambang seperti sengaja menggiring opini publik mengenai tawuran yang disebut diinisiasi GRO atau G, korban penembakan.
”Kepala Polrestabes ini memojokkan G, seolah-olah (G) divonis sebagai pelaku. Yang mengajak tawuran (disebut) G, yang membeli senjata (disebut) G, seperti disetel. Ini perlu kami luruskan,” tutur Subambang.
Sementara Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menyebut telah menyampaikan undangan kepada pihak keluarga GRO. Namun, keluarga GRO tidak hadir karena masih berduka.
”Keluarga mungkin masih dalam konsentrasi terkait musibah yang dialami. Mungkin ada pengajian dan lain sebagainya, sehingga waktunya tidak sempat mereka hadir hari ini. Tetapi, atensi-atensi mereka sudah kami dapat semua, termasuk dari rekan-rekan media yang tadi disampaikan oleh anggota. Di antaranya yang terpenting adalah apakah malam itu terjadi tawuran atau tidak, tadi sudah dijelaskan,” kata Habiburokhman.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV