> >

Keluarga Siswa SMK Korban Penembakan Tak Dilibatkan Rapat di DPR: Sudah Kami Siapkan, eh Dibatalkan

Peristiwa | 4 Desember 2024, 08:15 WIB
Polisi melakukan pra-rekonstruksi rangkaian peristiwa penembakan siswa SMK di Semarang, Selasa (26/11/2024). (Sumber: (ANTARA/I.C. Senjaya).)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat di Jakarta, Selasa (3/12/2024), terkait kasus penembakan yang dilakukan polisi di Semarang, Jawa Tengah. Komisi III sengaja mengundang Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dan jajarannya. Namun, keluarga siswa SMK korban penembakan (GRO) kecewa karena tak diajak hadir dalam rapat.

Pendamping hukum keluarga GRO, Subambang, menyebut telah menyaksikan rapat itu. Dalam kegiatan tersebut, anggota Komisi III DPR hanya mendengarkan keterangan mengenai kasus penembakan dari polisi.

”Kami sudah dikirimi link Zoom-nya, pukul 09.15. Tetapi, saat link-nya dibuka, tidak terbuka. Lalu, dari pihak sekretariat mengatakan bahwa untuk keluarga tidak ikut Zoom,” kata Subambang dalam konferensi pers, Selasa di Semarang.

Baca Juga: Ketua Komisi III DPR Minta Pelaku Penembakan Siswa SMK Tak Hanya Dijatuhkan Sanksi Etik

Apa alasan pembatalan itu? Bambang mengaku tidak diberi tahu alasan di balik batalnya pihak keluarga ikut serta dalam rapat tersebut.

”Terus terang, kami kecewa. Semua sudah kami siapkan, tapi ternyata dibatalkan,” ucap Subambang dikutip dari Kompas.id 

Kini pihak keluarga GRO bakal menyurati Komisi III DPR agar mereka diberi kesempatan bersuara. Menurut Subambang, hal itu amat penting supaya Komisi III DPR mendapatkan pendapat dari sisi keluarga korban.

Menurut Subambang, ada beberapa hal yang perlu diluruskan. Sebab, ia menyaksikan sejumlah kejanggalan dalam kasus penembakan itu. Subambang mencontohkan, kejanggalan itu terkait perbedaan keterangan mengenai lokasi penembakan.

Baca Juga: Polda Jateng Sebut Penembakan Aipda Robig ke Siswa SMK di Semarang Tak Terkait Tawuran

Selain itu, dalam beberapa kesempatan, polisi disebut Subambang seperti sengaja menggiring opini publik mengenai tawuran yang disebut diinisiasi GRO atau G, korban penembakan.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU