> >

KPU DKI Sebut Partisipasi Pemilih Pilkada Menurun Dibanding Pilpres 2024

Rumah pemilu | 28 November 2024, 21:48 WIB
Ilustrasi: kotak suara Pilkada. KPU DKI Jakarta mengungkapkan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 mengalami penurunan dibanding saat Pilpres dan Pileg 2024. (Sumber: KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengungkapkan, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 mengalami penurunan dibanding saat Pilpres dan Pileg 2024.

Hal ini disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta, Astri Megatari dalam konferensi pers di Kantor KPU DKI Jakarta, Kamis (28/11/2024).

"Jadi memang dari pantauan kami sementara, meskipun kami belum mendapatkan hasilnya secara detail, mengenai berapa jumlah pemilih yang kemarin menyalurkan hak suaranya di TPS (tempat pemungutan suara)" kata Astri. 

"Pantauannya sementara partisipasinya di bawah partisipasi pada saat Pilpres, Pileg kemarin," sambungnya.

Melihat itu, KPU DKI akan melakukan evaluasi terkait penurunan partisipasi tersebut.

Meskipun sejatinya, pihaknya sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melakukan sosialisasi.

"Jadi terkait hal ini memang tentunya kami akan melakukan evaluasi lagi mengenai program-program kegiatan sosialisasi yang sudah kami jalankan," ujarnya.

Baca Juga: Pramono-Rano Deklarasi Menang Pilkada Jakarta 1 Putaran, KPU DKI: yang Valid itu Versi Kami

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU DKI, Wahyu Dinata menyebut, dari pantauan pihaknya, alur pemilih di TPS memang agak renggang.

"Menurut pemantauan kami, alur pemilih di TPS (tempat pemungutan suara) agak renggang. Tapi, kami belum tahu angka pastinya berapa tingkat partisipasi. Tapi untuk pilkada, memang biasanya cenderung lebih rendah dari pilpres," ucap Wahyu.

"Tentu saja kami akan melakukan evaluasi, kalau memang ada penurunan tingkat partisipasi," ujarnya.

Menurutnya, melalui evaluasi nantinya akan diketahui penyebab rendahnya tingkat partisipasi pemilih. 

Boleh jadi, karena program-program sosialisasi KPU DKI yang kurang baik diterima masyarakat, atau memang ada kondisi tertentu.

"Nanti kita akan evaluasi, apa hal yang perlu dievaluasi," tegasnya.

Baca Juga: KPU soal Pilkada Jakarta 1 atau 2 Putaran: Masyarakat Mohon Tunggu Hasil Resmi

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU