> >

Soal Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang, Menteri Natalius Pigai Sebut Utus Staf untuk Monitor

Hukum | 27 November 2024, 14:50 WIB
Foto Arsip. Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai turut menyoroti kasus penembakan siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah yang diduga dilakukan oleh polisi.  (Sumber: KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai turut menyoroti kasus penembakan siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah yang diduga dilakukan oleh polisi.

Natalius mengaku telah memerintahkan tim untuk mendalami kasus tersebut.

"Saya sudah perintahkan Staf untuk monitoring kasus ini secara serius," kata Natalius melalui akun X pribadinya @NataliusPigai2, dikutip Rabu (27/11/2024).

Ia menjelaskan, kasus dugaan pelanggaran HAM, menjadi tugas Komnas HAM untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan terkait tewasnya pelajar tersebut.

Hal tersebut, kata Pigai, sesuai dalam Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

"Sesuai dengan Kewenangan yang dimiliki UU 39 Tahun 1999 maka Komnas HAM RI sebagai Institusi Pemantauan dan Penyelidikan Kasus HAM dan Lembaga Kuasi Judisial memiliki Tugas untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas tewasnya siswa di Semarang," jelasnya.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, seorang siswa SMK di Semarang dilaporkan meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya, pada Minggu (24/11).

Baca Juga: Identitas Polisi Penembak Anak SMK di Semarang: Berpangkat Aipda, Anggota Satuan Reserse Narkoba

Polisi menduga, pelajar tersebut meningggal ditembak anggota polisi saat terlibat tawuran.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menyebut, peristiwa penembakan terjadi di sekitar Perumahan Paramount, Semarang Barat pada Minggu (24/11) dini hari. 

Polisi yang berusaha melerai peristiwa tawuran tersebut terpaksa membela diri dengan menembakkan senjata api.

Di mana polisi tersebut disebut saat mencoba melerai, diserang oleh beberapa pelaku tawuran.

Sementara itu, pihak sekolah korban meragukan keterangan polisi terkait siswanya terlibat tawuran.

Menurut Wakil Kepala SMK di Semarang tempat korban sekolah, bahwa korban dikenal sebagai anak berprestasi dan baik. Korban juga merupakan anggota Paskibraka.

GRO sendiri telah dimakamkan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Senin (25/11) petang. 

Baca Juga: Soal Kasus Siswa SMK di Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Ini Kata Komnas HAM

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU