> >

Kisah Polisi Tembak Polisi 2 Tahun Lalu, Tersinggung Istri Disebut Belum Bayar Arisan

Peristiwa | 25 November 2024, 11:11 WIB
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya memimpin upacara pemberhentian tidak dengan hormat Aipda Rudi Suryanto di Polres Lampung Tengah, Jumat (16/9/2022). Aipda Rudi dipecat setelah menembak Aipda A Karnain, rekan sesama anggota polisi, dua pekan sebelumnya. (Sumber: Dok. HUMAS POLRES LAMPUNG TENGAH/Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penembakan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar oleh Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) AKP Dadang Iskandar hingga tewas, Kamis (21/11/2024) pekan lalu, mengagetkan banyak kalangan. Namun, peristiwa polisi tembak polisi itu bukanlah yang pertama di lingkungan Korps Bhayangkara.

Pada tahun 2022 silam, ada kasus serupa, meski dengan motif berbeda. Waktu itu, anggota Polsek Way Pangubuan, Lampung Tengah, Lampung, Aipda Ahmad Karnain tewas ditembak oleh rekannya, Aipda Rudi Suryanto (39).

Penembakan terhadap Aipda Karnain itu terjadi di rumahnya di Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, pada Minggu, 4 September 2022 sekira pukul 20.30 WIB.

Kala itu, tanpa curiga korban Aipda Karnain yang kedatangan pelaku, menyuruh rekannya tersebut untuk masuk ke dalam rumah. Belum sempat mereka duduk di ruang tamu, tiba-tiba Aipda Rudi mengeluarkan senjata api miliknya. Tanpa pikir panjang, ia menembak Aipda Karnain.

Tidak langsung roboh, Aipda Karnain sempat berlari masuk ke kamar untuk mengambil pistol miliknya. Namun, belum sampai di kamarnya, ia pun roboh mengeluarkan banyak darah.

Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Begini Analisis Eks Kabareskrim soal Motif Pelaku

"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya. Sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, dikutip dari Tribun Lampung pada Senin, 5 September 2022.

Gara-gara Istri Disebut Belum Bayar Arisan

Namun yang membuat geleng-geleng kepala, ternyata alasan pelaku menembak korban terbilang sederhana. Doffie menjelaskan, motif polisi tembak polisi tersebut didasari korban merasa sakit hati kepada pelaku Aipda Karnain.

Saat diperiksa, pelaku Aipda Rudi mengaku sakit hati kepada korban karena sering melakukan intimidasi.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribun Lampung, Kompas.id


TERBARU