Jangan Terkecoh Nama! La Nina Lemah Picu Bencana Hidrometeorologi, BMKG Sebut Terjadi hingga 2025
Peristiwa | 23 November 2024, 20:00 WIBBaca Juga: BMKG: Jakarta Diguyur Hujan Ringan hingga Petir Jumat 22 November 2024, Ini Wilayah Terdampak
Meski demikian, ada juga daerah yang diperkirakan mengalami curah hujan di atas normal, seperti beberapa bagian Kalimantan Timur, Sulawesi, dan Papua.
Sebaliknya, 1% wilayah, seperti Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara, kemungkinan menerima curah hujan di bawah normal.
Meskipun demikian, La Nina tidak hanya menghadirkan ancaman, tetapi juga peluang jika dimitigasi dengan baik.
Dwikorita menyebut bahwa peningkatan curah hujan dapat dimanfaatkan untuk mempercepat musim tanam, memperluas area pertanian, dan mendukung ketahanan pangan.
Sektor energi juga dapat merasakan manfaat dari La Nina. Curah hujan tinggi berpotensi meningkatkan kapasitas bendungan dan waduk, mendukung optimalisasi pembangkit listrik tenaga air, serta menjamin pasokan energi.
Masyarakat didorong untuk memanfaatkan air hujan melalui rainwater harvesting untuk mengatasi kekeringan di masa depan.
"Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun," imbuh Dwikorita.
Baca Juga: Efek La Nina, Jateng Berpotensi Dilanda Hujan Lebat
"Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya," sambungnya.
Fenomena La Nina Lemah yang diprediksi terjadi dalam beberapa bulan ke depan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia.
Dengan langkah mitigasi yang tepat, dampak negatif dapat diminimalkan, sementara manfaatnya dapat dioptimalkan untuk mendukung keberlanjutan berbagai sektor penting.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada
Sumber : BMKG