> >

Effendi Simbolon Hadiri Pertemuan Ridwan Kamil dan Jokowi, PDIP Anggap Tak Signifikan

Politik | 20 November 2024, 08:35 WIB
Effendi Simbolon. (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menghadiri pertemuan antara Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh sejumlah kader partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).

Saat itu, Ahmad Riza Patria selaku Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, sempat menyebut Effendi mendukung pasangan Ridwan-Suswono.

“Di sini ada spesial Pak Jokowi, dari PDI Perjuangan ada Effendi Simbolon. Ini kader PDI Perjuangan yang mendukung Ridwan Kamil,” ujar Riza, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Akan Tutup Pabrik Miras di Jakarta, Begini Jawaban Ridwan Kamil

Ridwan Kamil pun sempat menyebut nama Effendi di penghujung acara pertemuan.

Ia juga menyinggung soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang menjadi ajang rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang terpecah pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, termasuk sosok Effendi.

“Di belakang saya ada Pak Effendi Simbolon, (tadi) mendeklarasikan 7.000 (dukungan dari) orang-orang Batak, beliau dari partai mana kita semua tahu kan,” kata Ridwan Kamil.

Menanggapi kehadiran Effendi dalam pertemuan tersebut, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengaku capek.

Ia menyampaikan hal itu saat wartawan menanyakan apakah partainya akan menindak Effendi yang menghadiri pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi.

"Capek," kata Said Abdullah, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Ia juga berpendapat bahwa dukungan Effendi tak akan memberikan dampak signifikan terhadap tingkat elektoral Ridwan Kamil.

Said kemudian mencontohkan dirinya yang merupakan calon anggota legislatif dengan perolehan suara terbanyak se-Indonesia pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2024.

Namun menurutnya perolehan suara itu belum tentu akan berpengaruh terhadap tingkat elektoral kandidat yang ia dukung dalam sebuah pilkada.

Sebab, kata Said, dalam pilkada, yang berpengaruh adalah ketokohan si calon itu sendiri.

"Kalau urusan tindakan, ina inu, kita fokus tanggal 27. Biar seribu Said, biar suara terbesar di republik, enggak laku," ungkapnya.

Said mengaku tidak mengetahui status terbaru keanggotaan Effendi di PDIP, terlebih setelah menghadiri pertemuan tersebut.

Baca Juga: Pramono Anung Soal Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta: Itu Bagian Demokrasi

Namun, Said enggan mengomentari lebih jauh seberapa berdampak dukungan Jokowi terhadap potensi kemenangan Ridwan Kamil-Suswono.

"Struktur partai bergerak masif, relawan bergerak masif, civil society juga bergerak pada satu muara di tanggal 27 untuk memenangkan Mas Pram dan Bang Doel," ujarnya.

"Saya bersyukur ada Pak Jokowi di sebelah karena bagi kita, karena status Pak Jokowi adalah presiden ketujuh, kan punya kebebasan. Fairness. Itu. Berkompetisi secara sehat. Kan Jakarta itu etalase republik, jangan dikotori oleh yang di luar konteks aturan main," bebernya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : kompas.com


TERBARU