> >

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG: Waspada Banjir Lahar Hujan di Gunung Lewotobi Laki-Laki

Peristiwa | 18 November 2024, 21:20 WIB
Ilustrasi. Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada Sabtu (9/11/2024) pukul 04.47 Wita( (Sumber: Dok. PGA Lewotobi Laki-laki/Kompas.com) )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengenai potensi banjir lahar hujan seiring datangnya musim hujan dan fenomena La Nina yang meningkatkan curah hujan. 

Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau warga di lereng gunung untuk waspada dan menghindari bantaran sungai yang berisiko terendam akibat erupsi dan hujan lebat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah mengeluarkan peringatan serupa, menyoroti potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo. 

Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi dan mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut. 

Baca Juga: Gedung Sekolah Jadi Pengungsian Warga Terdampak Gunung Lewotobi, Siswa Belajar di Rumah Guru!

“Seperti yang terjadi di Sumatra Barat, banjir lahar hujan bisa menimbulkan kerusakan besar dan mengancam keselamatan,” ujar Dwikorita dikutip dari akun Instagram BMKG, Senin (18/11/2024).

Dwikorita menerangkan bahwa banjir lahar hujan adalah banjir besar dan cepat yang terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari erupsi gunung berapi. Material vulkanik tersebut bisa berupa pasir, abu, dan bebatuan yang juga bercampur dengan kayu atau pohon.

Dengan fenomena La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025, curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi meningkat 20-40%, termasuk NTT. 

BMKG juga memantau cuaca ekstrem yang dapat memperburuk potensi bencana, terutama di sekitar wilayah Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal BMKG dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana susulan yang bisa terjadi kapan saja.

Terpisah, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan bahwa banjir lahar dingin atau lahar hujan berpotensi terjadi ketika hujan berintensitas sedang hingga deras mengguyur puncak Gunung Lewotobi yang diyakini menahan banyak endapan material vulkanik.

Bila kondisi tersebut terjadi, maka ketiga desa seperti Desa Dulipali dan Nobo di Kecamatan Ile Bura, dan Desa Padang Pasir di Kecamatan Wulanggintang sekitarnya diminta oleh tim vulkanologi dan mitigasi bencana Badan Geologi untuk mengantisipasinya. 

"Sebagaimana rekomendasi yang diberikan diminta tidak ada aktivitas apapun di lokasi tersebut," ujarnya.

Menurut dia, hal ini dikarenakan desa tersebut dilintasi oleh aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki dan air yang bercampur material lahar akan turun hingga memperbesar dampak yang ditimbulkan di hilir.

“Sudah kami sampaikan peringatannya dan akan terus mengawasinya berkoordinasi dengan tim di lapangan, terlebih kawasan itu berada pada radius tujuh kilometer dari kawah utama,” ujarnya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Truk Alami Rem Blong Tabrak Sepeda Motor dan Rumah Warga, 4 Orang Tewas!

Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU