Politik Kemarin: Jokowi Kampanye, Debat Pilkada Jakarta, dan UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil
Peristiwa | 18 November 2024, 08:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pekan kemarin, sejumlah peristiwa politik menjadi sorotan di ruang publik. Mulai dari Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang melakukan kampanye di Pilkada Jawa Tengah, debat terakhir Pilkada Jakarta, hingga Universitas Indonesia (UI) menangguhkan gelar doktor Ketua Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Kampanye yang dilakukan Jokowi terkait Pilkada Jawa Tengah dilakukan untuk mendukung pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut hadir menyapa masyarakat di Purwokerto, Banyumas, pada Sabtu (16/11/2024) akhir pekan lalu.
Jokowi yang berjalan kaki bersama Ahmad Luthfi dan Taj Yasin kompak menyapa ribuan warga yang telah menunggu di pinggir jalan. Setelah itu, Jokowi pun melanjutkan kampanyenya bersama Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dari dari kendaraan jip terbuka yang ditumpanginya.
Baca Juga: Kepala Psikiatri RSCM Sebut Penanganan Pecandu Judi Online Perlu Obat dan Terapi: Ada Kerusakan Otak
Dalam pesannya, pria yang pernah menjadi Gubernur Jakarta itu mengatakan calon pemimpin harus meyakinkan masyarakat bahwa mereka layak menjadi pemimpin.
“Harus diyakinkan bahwa pemimpinnya berguna bagi rakyatnya,” kata Jokowi.
Sorotan kedua adalah tentang Debat Pilkada Jakarta yang diikuti oleh ketiga pasangan calon yang berkontestasi yakni Ridwan Kamil – Suswono, Dharma Pongrekun – Kun Wardhana, dan Pramono Anung – Rano Karno.
Tema debat terakhir yang berlangsung Minggu (17/11) malam adalah tentang lingkungan perkotaan dan perubahan iklim. Sementara sub tema dari debat ketiga antara lain tentang penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Pada debat pamungkas ini, ketiga paslon pun ditantang menjabarkan program serta visi misinya di bidang lingkungan dan energi terbarukan di Jakarta.
Terakhir, sorotan yang tidak kalah menyedot perhatian publik adalah ditangguhkannya gelar doctor Bahlil Lahadalia oleh Universitas Indonesia.
Baca Juga: Kejagung Respons soal Jaksa Jovi yang Dibui usai Kritik Rekan Kerja Pakai Mobil Dinas untuk Pacaran
Sebelumnya, Bahlil berhasil meraih gelar doctor dalam program studi Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia. Ia lulus dalam waktu 1 tahun 8 bulan dengan predikat cumlaude untuk disertasinya yang berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia'.
Namun, disertasi Bahlil dicurigai janggal oleh sejumlah pihak. Bahkan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) merasa dicatut sebagai informan. Kecurigaan dan sorotan publik terhadap gelar doctor Bahlil pun direspons penangguhan gelar oleh Universitas Indonesia (UI).
Pihak UI juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait gelar doctor yang diterima Bahlil. Tidak hanya itu, UI juga memberikan pengakuan bahwa emang ada masalah dari segi akademik dan etika dalam gelar doctor Bahlil.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV