> >

Gunung Semeru Alami Erupsi Pagi Ini, PVMBG Keluarkan Status Waspada

Peristiwa | 16 November 2024, 10:52 WIB
Visual Gunung Semeru yang erupsi dan mengeluarkan lava pijar, Minggu (9/6/2024). (Sumber: Antara)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada hari Sabtu (16/11/2024). Berdasarkan laporan resmi dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, erupsi tercatat terjadi pada pukul 02.37, 07.24, 08.03, dan 08.31 WIB.

Erupsi pertama teramati dengan tinggi letusan mencapai 500 meter di atas puncak, yakni pada ketinggian 4.176 meter di atas permukaan laut.

Petugas pengamat, Liswanto, melaporkan bahwa kolom abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang bervariasi.

Erupsi kedua pada pukul 07.24 WIB menunjukkan ketinggian letusan mencapai 700 meter dari puncak, atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Gibran Minta Jajarannya Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Liswanto dikutip dari Antara.

Kondisi cuaca yang berkabut mengakibatkan visual letusan sulit untuk diamati secara langsung.

Namun, perekaman seismograf menunjukkan aktivitas yang signifikan dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 151 detik pada erupsi pertama.

Status Waspada Dikeluarkan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera mengeluarkan status waspada dan memberikan sejumlah rekomendasi keselamatan bagi masyarakat di sekitar area gunung.

Rekomendasi keselamatan meliputi larangan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai dan menghindari area dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Sempat Terjebak di Labuan Bajo Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, Wisatawan Dievakuasi Lewat Jalur Laut

Potensi bahaya yang perlu diwaspadai mencakup awan panas, guguran lava, lontaran batu pijar, dan aliran lahar hujan.

Wilayah yang paling berisiko termasuk aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU