> >

Politikus Golkar Minta Telkom Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Kompleksitas Integrasi Teknologi

Politik | 13 November 2024, 04:15 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/11/2024). (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto meminta Telkom Indonesia menyiapkan strategi dalam menghadapi kompleksitas integrasi teknologi.

Menurut dia, langkah Telkom Indonesia yang menggabungkan IndiHome dengan anak usaha Telkomsel, sudah tepat.

Terlebih, kata dia, integrasi antara layanan jaringan kabel (fixed) dan jaringan seluler (mobile) atau disebut fixed mobile convergence (FMC), dapat menciptakan kenyamanan bagi pengguna.

Baca Juga: Hari Bhakti Postel ke-79: Mengenang Sejarah dan Peran Telkom dalam Telekomunikasi Indonesia

"Penambahan layanan digital, product mobile dan fixed bundle, smart home solutions, entertainment content yang terintegrasi dan juga IoT (Internet of Things) untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan," kata Firnando dalam rapat kerja Komisi VI DPR bersama Telkom Indonesia di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Politikus Partai Golkar itu mencontohkan beberapa operator global yang berhasil menerapkan FMC, seperti Orange Prancis, Vodafone Spanyol, SK Telecom Korea Selatan, dan Singtel Singapura yang kebetulan juga sebagai pemegang saham Telkomsel.

Ia menyebut operator-operator itu berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, diferensiasi layanan. Sehingga, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 

"Saya rasa hal ini merupakah suatu strategi tepat Telkom Indonesia, karena menyatukan bisnis fixed dan mobile menjadi satu sehingga menjadikan Telkomsel sebagai operator FMC terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara," kata Firnando.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, FMC memerlukan biaya investasi infrastruktur yang besar baik belanja modal (capital expenditure/capex) maupun belanja operasional (operational expenditure/opex).

Terutama, dalam penyebaran jaringan fiber untuk layanan fixed broadband dan mobile broadband 4G maupun 5G.

Selain itu, kata dia, layanan FMC membutuhkan integrasi antara jaringan fixed dan mobile yang memerlukan teknologi dan sistem manajemen yang canggih (advanced). Integrasi ini sering kali melibatkan penggabungan beberapa platform, billing system, dan network equipment.

Baca Juga: Diadakan Kembali, Intip Meriahnya Bali Annual Telkom International Conference 2024

Atas hal tersebut, Firnando pun menanti strategi Telkom Indonesia dan Telkomsel dalam menghadapi tantangan terkait biaya investasi yang besar untuk infrastruktur dan kompleksitas dalam integrasi teknologi.

"Termasuk billing system dan hal lainnya seperti yang saya sebutkan sebelumnya sehingga bisa meningkatkan revenue dan mempercepat pengembalian investasi atau Return on Investment (ROI)?" katanya.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU