> >

Pj Gubernur DKI: 1.836 Anak Usia Sampai 17 Tahun Terlibat Judi Online, Transaksinya Mencapai Rp2,29M

Peristiwa | 12 November 2024, 14:31 WIB
Ilustrasi judi online atau judol (Sumber: ANTARA/Riadi Gunawan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan 1.836 anak usia sampai 17 tahun di Jakarta terlibat judi online (judol) dengan transaksi mencapai Rp2,29 miliar pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan Teguh berdasarkan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Pada tahun 2024, paling tidak berdasarkan PPATK ada sekitar 1.836 anak usia sampai 17 tahun yang terlibat (judol) di Jakarta dengan nilai transaksi kurang lebih Rp 2,29 miliar,” kata Teguh di SMAN 92 Jakarta Utara sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/11/2024).

Atas dasar itu, Teguh mengaku tengah menggencarkan sosialisasi kepada seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap judi online.

Baca Juga: Pakar: Program Gibran Lapor Mas Wapres Berpotensi Overlapping dan Kredibilitas yang Menurun

“Saya sudah tekankan, baik itu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pada khususnya tingkat pendidikan, dan Dinas Kominfotik untuk mewaspadai itu dan terus melakukan sosialisasi,” ucapnya.

Di samping itu, Teguh menuturkan, Pemprov Jakarta juga akan mendukung program pemerintah pusat terkait literasi digital untuk menghindari keterlibatan pelajar terhadap judi online. Sebab perkembangan digital saat ini semakin pesat dan menyasar pelajar SMP dan SMA.

“Kami sangat mendukung program ini dan siap untuk terus menindaklanjuti. Siap bersinergi untuk melakukan pembinaan dan seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Dorong 12 Perusahaan AS Investasi untuk Pembangunan Indonesia

“Kita juga harus sadar ada juga tantangan-tantangannya atau juga dampak-dampak yang harus diantisipasi karena itu bisa berakibat negatif. Misalnya judi online,” tambahnya.

Teguh menyampaikan, perkembangan digital memang ibarat pisau bermata dua. Oleh karena itu edukasi dan sosialisasi harus digalakkan agar masyarakat memilah dengan baik.

“Kita sadar betul perkembangan digital itu ibarat pisau bermata dua. Ada yang positif ada yang bagus sekali. Itu jalan surganya ibaratnya,” tutur Teguh.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU