Pemerintah Buka Information Center bagi Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki
Peristiwa | 12 November 2024, 11:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Guna membantu wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) membuka layanan Tourism Information Center (TIC).
Layanan ini disediakan sebagai sumber informasi terkini mengenai kondisi wisata di wilayah tersebut, terutama terkait mobilitas di Labuan Bajo.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menyatakan bahwa TIC BPOLBF berfungsi sebagai crisis center, memberikan informasi terkait akses transportasi di Labuan Bajo, baik melalui jalur udara maupun laut, serta situasi di area wisata lainnya.
“Pemantauan situasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur yang berdampak signifikan pada sektor pariwisata terus dilakukan secara berkala, terutama terhadap mobilitas pengunjung di Labuan Bajo,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
TIC dapat diakses oleh wisatawan melalui nomor WhatsApp 0811-3879-4555 atau langsung di Kantor BPOLBF di Jalan Soekarno-Hatta, Labuan Bajo.
Baca Juga: Pengungsi Mandiri Gunung Lewotobi Laki-Laki di Sikka Dapatkan Bantuan
Selain layanan informasi, Kemenpar juga mengambil langkah tambahan, termasuk membuka posko evakuasi dan berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk memberikan diskon bagi wisatawan yang terdampak. Acara International Golomori Jazz Festival juga ditunda hingga awal 2025 untuk menjamin keamanan pengunjung.
“Tentunya langkah-langkah mitigasi yang tepat dan upaya menjaga kenyamanan serta keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama. Kemenpar menyiapkan surat pemberitahuan kepada Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memonitor dan memastikan keselamatan wisatawan di wilayah terdampak,” kata Hariyanto dilansir dari Antara.
Hariyanto menegaskan bahwa Kemenpar mengutamakan mitigasi yang tepat guna menjamin kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Surat pemberitahuan juga telah disiapkan untuk Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Timur agar memantau keselamatan wisatawan di area yang terdampak.
Sebelumnya, diketahui pada Sabtu 9 November, Bandara Internasional Komodo sempat ditutup sementara dan kembali beroperasi pada Senin, 11 November, pukul 18.00 WITA.
Meski begitu, empat bandara lainnya di Nusa Tenggara Timur, yaitu Bandara H. Hasan Aroeboesman, Bandara Gewayantana, Bandara Frans Seda, dan Bandara Soa, masih ditutup.
Sebagai alternatif, tersedia 15 kapal speedboat di Labuan Bajo yang dapat menampung 225 orang, serta kapal penumpang dengan kapasitas 5.182 orang untuk perjalanan ke Sape, Sumbawa. Hingga 11 November, sebanyak 2.222 orang telah dievakuasi dari wilayah terdampak.
Baca Juga: Pos Pengamat Deteksi Kemunculan Aliran Lava Baru Gunung Lewotobi laki-Laki Sejauh 3,8 Kilometer
Penulis : Kiki Luqman Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV