Pakar Keamanan Digital Duga di Komdigi Ada yang Membina Judi Online Tetap Beroperasi
Peristiwa | 7 November 2024, 11:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar keamanan digital Communication and Information System Security Research Center (Cissrec) Pratama Persadha duga ada pembina di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membuat judi online tetap beroperasi hingga nilai perputaran capai ratusan triliun rupiah.
Hal tersebut disampaikan oleh Pratama Persadha dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV yang mengangkat tema ‘Perang Melawan Judi Online’, Kamis (7/11/2024).
“Kalau menurut saya nggak mungkin judi online itu bisa berjalan mulus ya, sampai ratusan triliun uang masyarakat kita yang diambil tanpa ada di belakangnya yang kalau Komdigi bilang, membina,” ucap Pratama.
“Nggak mungkin nggak ada, sudah pasti anda gitu, karena apa, karena sudah jelas-jelas ini menimbulkan masyarakat susah, membuat penyakit masyarakat, orang yang baik jadi jahat,” ujarnya.
Baca Juga: PPATK: Perputaran Judi Online Tahun 2024 Mencapai Lebih dari Rp100 Triliun
Menurut Pratama, seharusnya tidak susah bagi pemerintah untuk memberantas judi online hingga ke akar-akarnya.
“Saya berkali-kali berbicara juga, gampang banget kalau mau nyetop judi online ini. Secara teknologi nggak ada masalah, Komdigi ya sudah melakukan pemblokiran walaupun pemblokiran itu nggak akan menggantikan judi online, kenapa, karena yang diblokir itu selalu saya bilang ini hanya depannya aja nih, hanya pintu depannya saja,” kata Pratama.
“Core-nya, tempat main judinya ini itu nggak diblokir, nggak dimatikan gitu, saya nggak tahu kenapa nggak dimatikan, padahal ini lebih sedikit nih, cuma ada sekitar 5 nggak nyampe 10 server yang di judi online,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Pratama mengaku sudah bertemu dengan Menteri Komdigi Meutya Hafid dan mendorong segera dilakukan pemblokiran terhadap tempat main judi.
Baca Juga: Komdigi Ungkap Pihak Dibalik AK, Tersangka Kasus Judol yang Bekerja Tidak Penuhi Syarat Seleksi
“Kemarin sudah saya sampaikan kepada bu menteri bahwa ini harus segera diblokir karena nggak susah mengidentifikasi server ini,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV