Ketua Golkar Sumut Yakin Faktor Jokowi Masih Berpengaruh terhadap Pilihan Masyarakat di Pilkada
Politik | 6 November 2024, 16:20 WIB“Karena juga sampai sekarang, kita mendapat informasi bahwa jaringan-jaringan yang digunakannya masih terus tampak secara jelas untuk memenangkan sang menantu,” kata Yasonna kala itu.
Ketua DPD PDI-P Sumatera Utara, Rapidin Simbolon, menilai Jokowi sebagai mertua Bobby diyakini akan berjuang sekuat tenaga agar Bobby terpilih.
Namun, PDI-P juga tidak mau kalah. Karena itu, pernyataan Yasonna dalam Rakercabsus, akhir Oktober lalu, merupakan hal yang wajar untuk membakar semangat para kader.
”Jadi, kami enggak khawatir (dengan pengaruh Jokowi),” ucapnya.
“Buktinya gini lho, anaknya Pak Jokowi, Kaesang Pangarep, di PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Buktinya, nol kursi di DPR. Iya kan? PDI Perjuangan dikhianati, digebukin, diintimidasi, ya tetap pemenang pemilu walaupun kursi menurun,” tutur Rapidin.
Diketahui, hasil survei Litbang Kompas pada 22-28 Oktober 2024, menunjukkan bahwa dukungan Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri cukup bisa memengaruhi pilihan pemilih Sumut.
Baca Juga: Analisis Pengamat Lihat Elektabilitas Unggul Bobby Nasution di Survei Litbang Kompas Pilkada Sumut
Sebesar 35,1 persen responden mengaku mempertimbangkan calon yang didukung Jokowi, sedangkan 52,2 persen responden menyatakan sebaliknya.
Kemudian, sebanyak 25,1 persen responden mengaku mempertimbangkan calon yang didukung oleh Megawati, sedangkan 60,5 persen responden tidak mempertimbangkan.
Survei tersebut juga memotret pengaruh Presiden RI Prabowo Subianto, yakni sebanyak 42 persen responden mempertimbangkan pilihan Prabowo untuk kandidat di Pilkada Sumatera Utara dan 45 persen menyatakan sebaliknya.
Survei itu melibatkan 800 responden dengan tingkat kepercayaan survei 95 persen dan margin of error plus minus 3,46 persen.
Dari survei tersebut, Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya memiliki elektabilitas 44,9 persen, sedangkan elektabilitas Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala sebesar 28 persen. Adapun yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan sebesar 27,1 persen.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.id