Elektabilitas Tertinggi di Survei Litbang Kompas, Pramono: Saya Tetap Fight, Konsolidasi ke Bawah
Peristiwa | 5 November 2024, 13:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku akan terus berjuang meskipun hasil survei Litbang Kompas pada Pilkada Jakarta menunjukkan elektabilitasnya Rano tertinggi.
Demikian Pramono Anung merespons hasil survei Litbang Kompas, Selasa (5/11/2024).
“Yang pertama saya sudah membaca tadi pagi, tidak ada merubah apapun yang saya lakukan, saya tetap fight, saya tetap akan konsolidasi ke bawah. Jadwal saya tidak akan berkurang, karena saya tahu ini masih 22 hari, sehingga apapun masih bisa terjadi,” ucap Pramono.
Pramono lebih lanjut menuturkan, yang jelas dari hasil Survei Litbang Kompas terlihat apa yang telah dilakukannya selama masa kampanye sudah on the track.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Respons Survei Litbang Kompas: Tidak Cukup Profesional Memotret Internal PKS
“Dari yang tidak diperhitungkan sama sekali, sekarang jadi 38,4 persen,” kata Pram.
Dalam keterangannya, Pramono pun berharap hasil survei Litbang Kompas tidak membuat timnya puas.
“Saya tetap minta kepada tim jangan terlalu bersenang-senang. Bekerja seperti biasa, yang penting tetap politik riang gembira. Statement urusan hal-hal yang lagi debatable saya tidak mau. Makanya saya nggak mau berstatment apapun yang dia (pasangan lain) lakukan,” ujar Pramono.
“Karena menurut saya, ini prinsip, pilgub ini saya katakan lawan saya adalah diri saya sendiri. Dari pagi suara saya sudah hilang tetap berkeliling sampe malem,” tambahnya.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ridwan Kamil- Suswono berada di angkat 34,6 persen, Dharma Pongrekun - Kun Wardhana 3,3 persen, Pramono Anung - Rano Karno 38,3 persen, dan 23,8 persen menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan.
Baca Juga: Prabowo Lantik Mari Elka Pangestu sebagai Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional
Survey Litbang Kompas dilakukan 20-25 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang diberikan pertanyaan model tertutup. Kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV