> >

Cerita dari Kampung Tiktokers Gunawan Sadbor: Petani Manggis, Korban PHK dan Buruh Pabrik

Peristiwa | 4 November 2024, 10:25 WIB
Potret Gunawan Sadbor asal Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi bersama rekan-rekannya kala melakukan joget ayam patuk di aplikasi Tiktok, Kamis (24/10/2024). (Sumber: Riki Achmad Saepulloh/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiktoker Gunawan Sadbor yang jogetnya ramai membawa teman sekampung, di Kampung Margasari, Desa Bojongkembar Sukabumi, Jawa Barat, kini sudah ditahan aparat setempat. Gunawan sudah ditahan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi dan dijadikan tersangka dugaan promosi judi online (judol).

Walau demikian, Gunawan sempat melakukan klarifikasi. "Jadi Sadbor mau klarifikasi ini, itu tidak benar dan banyak sekali yang masuk ke live Sadbor dan kawan-kawan Sadbor dengan tidak terkontrol, mereka masuk karena akun-akun mereka itu banyak banget yang masuk ke live-live Sadbor dan karyawan-karyawan Sadbor dengan tidak terkontrol bahwa mereka itu adalah judol," katanya masih di video klarifikasi, Jumat (1/11/2024).

Mengapa warga desa itu mau jadi tiktoker? Kepala Desa Bojongkembar Solehudin Wahid mengatakan, sebelum berkecimpung joget TikTok Sadbor, warga desa disebutnya bekerja sebagai petani, buruh pabrik, hingga pembuat kicimpring (semacam kerupuk). Namun pendapatan mereka sebagai petani dan pembuat kicimpring tidaklah seberapa. Apalagi mengadalkan dari hasil panen buah manggis, hanya bisa setahun sekali. 

Baca Juga: Jerat Judol: Gunawan Sadbor Berjoget "Beras Habis" dan Pegawai Komdigi Pelindung Bandar Judi

Warga pun akhirnya tergiur ikut joget live TikTok usai melihat kesuksesan Gunawan. Tiktoker itu disebut bisa meraup untung Rp400.000-Rp700.000 per hari dari aksinya di Tiktok.

"Di sini beragam profesi, ada buruh pabrik, pembuat enye (kicimpring), hingga petani manggis musiman," kata Solehudin dikutip Kompas.com, Sabtu (2/11/2024).

"Petani manggis yang hanya panen tahunan, buruh pabrik yang kena PHK, hingga pekerja UMKM pembuat kicimpring ikut live setelah bekerja."

Salah satu warga Bojongkembar, Kokon, mengaku hasil joget bersama Gunawan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pria yang awalnya bekerja sebagai kuli bangunan itu mengaku mampu membeli motor dari hasil joget TikTok.

“Per hari bisa dapat Rp200.000-Rp300.000. Kalau sebulan hampir dapat Rp6 juta-Rp7 juta," katanya.

Gunawan Sadbor disebut telah melakukan joget TikTok selama dua tahun terakhir di Bojongkembar. Kokon bergabung dengan Gunawan selama setahun terakhir, bisa berjoget hingga tujuh jam per hari.

Solehudin mengaku sudah mengumpulkan warga usai ditangkapnya Gunawan terkait dugaan mempromosikan situs web judi online. Namun, menurutnya, banyak warga yang tidak percaya Gunawan terlibat promosi judi online.

Baca Juga: Ternyata, Pegawai Kementerian Komdigi yang Ditangkap Judol Juga Diduga Salahgunakan Kewenangan

Solehudin pun berharap warga lebih berhati-hati di media sosial agar tidak terlibat judi online.

Kicimpring 

Sebenarnya, warga kampung Bojongkembar dikenal sebagai pembuat kicimpring atau oleh masyarakat setempat sering disebut enye. Kicimpring adalah panganan dari singkong yang enak dan renyah.  

Kepala Desa Bojongkembar, Solehudin Wahid, menjelaskan bahwa sejak lama, warga kampung ini telah memproduksi makanan ini. "Di kampung ini, khususnya Kedusunan Margasari, produksi kicimpring telah ada sejak lama,” ujarnya.  

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU