> >

Analis: Adanya Kader Parpol KIM Plus yang Dukung Pramono-Rano Bisa Beri Dampak Psikologis

Rumah pemilu | 31 Oktober 2024, 20:15 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (31/10/2024). (Sumber: Tangkapan layar)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Adanya delapan kader partai politik (parpol) anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung pasangan cagub-cawagub Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, bisa memberi dampak psikologis kepada kader lain untuk melakukan hal sama. Pramono-Rano diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Pendapat itu disampaikan analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Kamis (31/10/2024).

Menurut Burhanuddin, dalam pertarungan politik yang sangat ketat, satu suara pun mempunyai makna krusial.

“Namanya marginal utility. Meskipun mungkin jumlahnya tidak banyak. Saya sendiri tidak tahu apakah politisi tadi punya konstituen yang signifikan atau tidak,” kata dia.

Baca Juga: 8 Anggota dari 6 Parpol KIM Plus Dukung Pramono-Rano, Golkar Sarmuji: Akan Ditertibkan

“Tetapi dalam pertarungan yang sangat sengit, satu suara pun punya makna yang sangat menentukan karena membedakan mana yang menang dan mana yang kalah,” tegasnya.

Terlebih jika peralihan dukungan dari satu kandidat ke kandidat terekspose secara luas di media, hal itu akan menimbulkan perang psikologis.

“Apalagi kalau diberitakan secara luas demikian, jadi memberi semacam perang psikologis atau psy war yang kemudian bisa memberi pesan pada yang lain untuk mengikuti langkah itu.”

“Jadi, menurut saya, perlu ditindaklanjuti kalau tidak ingin memberi dampak psikologis pada yang lain untuk mengikuti langkah serupa,” ucapnya.

Apalagi, menurut dia, berdasarkan tiga hasil survei terakhir yang dilakukan lembaganya, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono yang diusung KIM Plus, menurun.

“Juli, Agustus, dan September, memang tren RK menunjukkan penurunan dan sudah agak jauh dari 50 persen, meskipun masih berada di peringkat pertama dalam survei saya September.”

“Tapi poin saya, karena ada tren penurunan RK di Jakarta, berita semacam ini perlu langkah lebih tegas dari partai pendukung RK-Suswono, apalagi RK adalah kader Partai Golkar,” imbaunya.

Sebelumnya, dalam dialog yang sama, Sekjen Partai Golkar Sarmuji menyebut pihaknya tidak terlalu khawatir dengan adanya sejumlah eks calon anggota legilatif (caleg) tak terpilih pada Pemilu 2024 yang mendukung pasangan Pramono-Rano.

Baca Juga: [FULL] Kata Penutup Ridwan Kamil, Pongrekun dan Rano Karno di Debat Kedua Pilkada Jakarta 2024

“Ya pasti itu tidak sepengetahuan partai politik masing-masing ya, dan sebenarnya ini tidak juga terlalu dikhawatirkan berlebihan, karena mereka adalah caleg yang tidak terpilih di Pemilu Legislatif 2024,” kata dia.

“Jadi, kalau kita hitung-hitung, dari delapan caleg tidak terpilih itu, tidak lebih dari 50 ribu suara, tidak sampai 50 ribu suara,” tambahnya.

Sarmuji menambahkan, jika para eks caleg tersebut mengaku meneruskan aspirasi konstituen atau pemilih mereka, itu berarti jumlahnya tidak seberapa.

“Jadi kalau mereka tadi mengatakan meneruskan suara konstituennya, ya kira -kira meneruskan suara yang sedikit itu.”

“Sementara yang jauh lebih banyak, seluruh caleg-caleg yang lain, masih dalam satu barisan, dalam barisan Ridwan Kamil-Suswono,” tuturnya.

Sarmuji juga berpendapat dukungan dari sejumlah kader parpol tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap perolehan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

“Tidak terlalu berpengaruh,” ucapnya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU