> >

Wakil Menteri Pertanian Sebut 50 hingga 60 Perusahaan Siap Impor Sapi untuk Makan Bergizi Gratis

Politik | 31 Oktober 2024, 15:54 WIB
Pelantikan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan, dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi di Istana Negara, Kamis (18/7/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 50 hingga 60 perusahaan menyatakan siap mengimpor sapi hidup untuk memasok daging dan susu bagi Program Makan Bergizi Gratis Presiden-Wapres RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

Puluhan perusahaan tersebut, kata dia, berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Ada beberapa, ada beberapa perusahaan. Kalau untuk mendatangkan sapi hidup yang untuk perah itu kalau enggak salah ada sekitar 50-60 perusahaan, yang susu, yang sapi untuk daging juga sama segitu," kata Sudaryono, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Produksi Kurang, Wamentan Minta Badan Gizi Nasional Tidak Paksakan Susu di Makan Bergizi Gratis

"Komitmen tapi ya, artinya belum ada satu pun perusahaan yang mendatangkan sapinya," tambah Sudaryono.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut merasa ada jaminan tentang kebutuhan pasokan susu dan daging dari program makan bergizi gratis yang bakal dimulai pada Januari tahun depan.

"Karena ada jaminan, paling tidak kebutuhan susu untuk makan bergizi, kan di masa depan besar, ya, sehingga itu kan satu peluang juga dilihat oleh beberapa investor melihat peluang itu," ucapnya.

Meski demikian, ia menyebut bahwa pihak yang akan mengimpor sapi bukan pemerintah. Pembuat kebijakan hanya membuka ruang yang lebar kepada dunia usaha untuk berpartisipasi berbisnis dan mendatangkan sapi hidup ke Indonesia.

Dengan begitu di masa depan, Indonesia tidak perlu mengimpor daging dan susu sapi dari luar negeri.

"Untuk supaya memenuhi kebutuhan daging dan susu yang selama ini impor, sehingga kita berharap dengan populasi yang besar maka ketersediaan daging dan susunya itu bisa diproduksi dalam negeri, sehingga kita tidak lagi impor dalam bentuk barang jadi," ungkapnya.

Ia berharap wacana itu dapat terealisasi secepatnya, atau minimal sudah ada pengiriman (shipment) dalam tiga bulan pertama.

"Mungkin dalam 3 bulan pertama kita sudah bisa ada shipment yang pertama, kita targetkan ke sana.”

“Jumlahnya total yang komitmen untuk susu plus sapi kira-kira 2 juta ekor," ucapnya.

Baca Juga: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Jelaskan Alasan Makan Bergizi Gratis Baru Berjalan di Januari 2025

Diketahui, Program Makan Bergizi Gratis dipastikan akan dimulai pada 2 Januari 2025.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyebut sejumlah pihak dilibatkan untuk menyukseskan program ini, salah satunya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Program ini memprioritaskan ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta.

"Jadi (2 Januari 2025). TNI itu salah satu mitra yang bisa membantu kesuksesan program makan bergizi. Salah satu saja, sementara mitra lain juga kan banyak," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU