Politikus NasDem Usul Pileg Digelar 10 Tahun Sekali, Singgung Besarnya Modal untuk Nyaleg
Politik | 30 Oktober 2024, 22:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muslim Ayub mengusulkan agar pemilihan legislatif (pileg) digelar 10 tahun sekali.
Sebab, menurutnya, untuk mencalonkan diri dalam pesta demokrasi itu, seseorang harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak.
Ia menyebut seorang calon anggota legislatif (caleg) harus mengantongi modal setidaknya Rp20 miliar demi lolos ke parlemen.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Baleg DPR dengan sejumlah organisasi pemerhati pemilu, seperti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Komnas Perempuan, dan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Baca Juga: 5 Pimpinan DPRD Jakarta dari Parpol dengan Suara Terbanyak di Pileg 2024 akan Dilantik Hari Ini
"Mohon maaf rata-rata kita bukan sedikit menghabiskan uang (untuk dapat suara). Minimal Rp20 miliar ke atas. Enggak ada yang Rp10 miliar. Ini Perludem harus tahu. Bagaimana jika masing-masing masih meninggalkan utang semua? Jujur saya sampaikan. Tidak salah kan kalau 10 tahun sekali," kata politikus Partai NasDem itu.
Menurut dia, dengan sistem pileg lima tahun sekali, sulit untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Terlebih, meski digelar setiap lima tahun, persiapan pileg harus dilakukan sejak tiga tahun sebelumnya.
"Saya berharap apa salahnya barangkali pemilu ini 10 tahun sekali ya kan? Karena untuk 5 tahun ini, pimpinan, kita ini 2025. 2026 itu udah dekat. 2027 udah mulai pemilu lagi. Jadi nggak mungkin ada ini akan kita kembalikan, dengan sistem begini," ujarnya.
Muslim menilai organisasi pengawal pemilu, seperti Perludem, seharusnya mengetahui kondisi lapangan.
Baca Juga: Alasan Nisya Ahmad Dilantik DPRD Jabar Meski Gagal dalam Pileg
Dia meyakini tak sedikit anggota DPR yang terpilih saat ini masih menyisakan utang.
"Jujur saya sampaikan. Ini usulan pribadi nih bukan NasDem," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV