Menag Nasaruddin Umar Berharap Haji 2025 Lancar meski Ada Transisi dari Kemenag ke Badan Haji
Peristiwa | 28 Oktober 2024, 23:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar berharap, persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 berjalan lancar, meskipun digelar di masa tengah transisi organisasi.
Seperti diketahui, ibadah haji yang tadinya diurus oleh Kemenag nantinya akan diurus oleh Badan Haji.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2024 yang digelar dengan Komisi VIII DPR RI, di Jakarta, Senin (28/10/2024).
"Haji tidak boleh gagal gara-gara transisi organisasi," kata Menag seperti dikutip dari Antara.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyampaikan, Kemenag akan berupaya memastikan transisi berjalan mulus tanpa mengorbankan kualitas pelayanan jemaah.
Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Makan Bergizi Gratis
"InsyaAllah transisi berjalan dengan halus, sehingga tidak ada kendala bagi jemaah haji. Kita sudah bersepakat antara Badan Penyelenggara Haji dan Kementerian Agama RI. Karena yang utama adalah keselamatan dana kenyamanan jemaah haji," ujarnya.
Sebelumnya, usai dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochamad Irfan Yusuf, dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjutak melakukan kunjungan ke Kantor Kemenag.
Kunjungan keduanya dalam rangka silaturahmi dan sharing dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) beserta jajarannya terkait gambaran singkat siklus perhajian yang persiapannya dilakukan sepanjang tahun.
Dirjen PHU Hilman Latief dalam pertemuan tersebut mengatakan, persiapan penyelenggaraan haji sudah dilakukan jajaran PHU sejak jauh hari untuk antisipasi lebih awal kemungkinan yang akan terjadi pada penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2024M.
Baca Juga: Kejar Target Swasembada Pangan dalam 3-4 Tahun, Ini Strategi Mentan Amran Sulaiman
“Per tanggal 23 Oktober ini, untuk progresnya kami sudah mulai mencari tempat di Mina, lalu rencananya akan menyambung ke Arafah. Kita juga sedang menunggu persetujuan Menteri Agama jika semuanya sudah sesuai. Jadi persiapan haji dimulai dari jauh hari, sehingga bisa diantisipasi lebih awal,” kata Hilman seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (23/10/2024).
Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochamad Irfan Yusuf mengapresiasi kinerja Ditjen PHU selama ini.
Ia berharap dengan adanya Badan Penyelenggara Haji ini kerjasama tim bisa semakin kompak dan efisien dalam menyusun rencana strategis ke depannya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Saiful Mujab menambahkan, skema perhajian dimulai pada 18 Juni 2024 yang diawali dengan melakukan penyerahan dokumen persiapan awal dan kuota haji, aktivasi garansi elektronik, dan aktivasi portofolio keuangan elektronik di E-haj.
“Jadi, sembari menunggu kuota yang diberikan oleh Arab Saudi, kami terus melakukan mitigasi dan persiapan layanan. Karena walaupun siklus hajinya berulang, masalah yang ditimbulkan bisa beragam dan tidak terduga, tergantung kondisi layanan nanti,” jelas Saiful.
Baca Juga: Prabowo Targetkan Cetak Sawah 3 Juta Hektar, Wamentan: Penuhi Kebutuhan Pangan hingga 80 Tahun
Dari sisi istithaah jemaah juga tidak luput dari perhatian Ditjen PHU.
Dibandingkan tahun 2023, tahun 2024 total jemaah wafat jauh berkurang. Untuk itu, tes istithaah jemaah akan dipakai untuk jemaah haji yang akan berangkat di tahun depan.
“Kami terus berusaha melihat kondisi lapangan, karena bisa jadi sistem yang sudah dibuat hasilnya tidak sesuai atau bahkan tidak berfungsi karena efek eksternal. Jadi, ini yang selalu kami lakukan untuk membuat strategi dan alur untuk mempermudah jemaah, baik saat berada di Indonesia maupun di Arab Saudi,” tandas Saiful.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.tv, Antara