Mengapa Indonesia Memperingati Sumpah Pemuda? Ada Makna di Momentum Bersejarah 28 Oktober
Humaniora | 28 Oktober 2024, 07:43 WIBKongres Pemuda Kedua sendiri digelar di tiga lokasi berbeda di Jakarta: Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw. Setiap rapat membahas aspek berbeda tetapi saling terkait:
- Rapat Pertama (27 Oktober malam, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond):
- Pembukaan oleh Sugondo Djojopuspito
- Mohammad Yamin memaparkan lima faktor penguat persatuan: sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
- Rapat Kedua (28 Oktober pagi, Gedung Oost-Java Bioscoop):
- Pembahasan masalah pendidikan oleh Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro
- Penekanan pentingnya pendidikan kebangsaan dan keseimbangan pendidikan sekolah-rumah
- Pengenalan konsep pendidikan demokratis
- Rapat Ketiga (28 Oktober sore, Gedung Indonesische Clubgebouw):
- Pembahasan nasionalisme dan demokrasi oleh Soenario
- Diskusi tentang gerakan kepanduan oleh Ramelan
- Pemaparan konsep pandu sejati oleh Theo Pengamanan
Puncak dari kongres ini adalah perumusan Sumpah Pemuda yang berisi tiga ikrar tentang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan.
Rumusan ini menjadi fondasi penting bagi pergerakan kebangsaan Indonesia dan terus relevan hingga saat ini sebagai pengingat pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Momentum bersejarah ini ditutup dengan pertunjukan lagu "Indonesia Raya" yang dilantunkan melalui biola oleh Wage Rudolf Supratman.
Setelah Kongres Pemuda Kedua, ikrar Sumpah Pemuda disebarluaskan dan dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia.
Momentum ini menjadi salah satu fondasi penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud RI