> >

Mengurus Perempuan dan Anak di Kabinet Prabowo-Gibran: Kekerasan dan Mereka yang Dipinggirkan

Humaniora | 26 Oktober 2024, 07:00 WIB
Veronica Tan memajang foto berseragam militer lengkap dengan topi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi. (Sumber: Instagram Veronica Tan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tidak mengalami perubahan dari periode sebelumnya  baik dari segi nomenklatur maupun tugas dan fungsinya. Hanya saja, kini, Menteri PPPA yang baru, Arifatul Choiri Fauzi, punya wakil menteri yang dijabat oleh Veronika Tan. 

Kementerian ini sebenarnya punya peran sentral, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Isu ini selalu mencuat di setiap periode, siapa pun presidennya. Karena itu, Menteri PPPA  periode 2019-2024  Bintang Puspayoga mengatakan, urusan perempuan dan anak, tantangannya tidak pernah selesai.

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Mayat Perempuan Dalam Tas di Karo, Pelaku Masih Diburu

“Tantangan yang dihadapi terkait isu perempuan dan anak tidak pernah selesai. Kita harus terus beradaptasi, kadang terasa seperti harus memulai dari nol, tapi kunci dari semuanya adalah kerja ikhlas, kolaborasi, dan tekad yang kuat. Saya berharap kepemimpinan baru dapat melanjutkan perjuangan kita untuk mewujudkan kesetaraan gender dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan," ujar Bintang Puspayoga, dalam acara serah terima jabatan dan pisah sambut di Kementerian PPPA, Senin (21/10/2024).

Bintang Puspayoga juga menyoroti pencapaian selama masa jabatannya, termasuk penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta peningkatan akses pendidikan dan kesehatan bagi kelompok rentan tersebut. Namun, ia menekankan, perjalanan masih panjang dan tantangan ke depan masih berat, terutama terkait norma sosial, budaya, dan stereotip gender yang masih membelenggu perempuan di berbagai sektor.

Sementara Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan dalam mewujudkan hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.

"Saya menyadari bahwa tantangan yang dihadapi bangsa ini masih besar, banyak perempuan yang terpinggirkan, anak-anak yang tidak memperoleh hak-haknya, dan kekerasan yang masih terjadi. Namun, dengan dukungan berbagai pihak, saya yakin semua tantangan tersebut dapat diatasi. Saya berjanji akan bekerja keras dengan segenap kemampuan, bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, dan memastikan Kemen PPPA akan terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak," ujarnya. 

Baca Juga: Polisi Bekuk Terduga Pemerkosa Perempuan Berusia 57 Tahun di Bekasi

Sementara itu, Veronica Tan berjanji dalam menjalankan tugasnya nanti, akan berfokus pada upaya preventif, terutama dalam mengedukasi perempuan dan anak-anak. Ia menekankan pentingnya kemandirian perempuan dan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

"Saya ingin ibu-ibu di Indonesia tidak hanya memiliki anak, tetapi juga memikirkan kualitas pendidikan mereka ke depan. Hal ini penting agar mereka bisa membesarkan anak yang berkualitas, bukan sekadar kuantitas. Perempuan juga harus bisa mandiri, apalagi jika ada pendamping, mereka bisa saling membantu. Namun, yang utama adalah perempuan bisa berdiri sendiri dalam segala situasi," katanya. 

Kementerian ini memang punya tugas tidak ringan. Sejumlah pekerjaan rumah seperti penguatan regulasi dan peraturan teknis serta penguatan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) masih mengadang. 

Presiden Prabowo sendiri sudah berjanji saat debat Pilpres lalu, bahwa perempuan sangat penting bagi bangsa. "Peranan perempuan sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Oleh karena itu, fokus saya adalah membantu gizi, makan, untuk kaum ibu-ibu yang hamil," ujar Prabowo.

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU