> >

Debat Pilgub Jatim 2024: 3 Calon Gubernur Jawa Timur Bicara soal Pendidikan Karakter Generasi Muda

Politik | 18 Oktober 2024, 22:10 WIB
Suasana Debat Publik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 Kesatu di Surabaya, Jumat (18/10/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

SURABAYA, KOMPAS.TV – Tiga calon gubernur (cagub) Jawa Timur (Jatim) berbicara tentang pentingnya pendidikan karakter untuk generasi muda dalam debat publik Pilgub Jawa Timur 2024 Kesatu, Jumat (18/10/2024).

Awalnya, cagub Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini menjawab pertanyaan moderator mengenai komitmen dan upaya dalam meningkatkan pendidikan karakter generasi muda.

Menurut Risma, pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini, termasuk hormat pada orang tua dan menghargai teman.

“Untuk pendidikan berkarakter harus dimulai sejak anak usia dini. Pertama, hormat kepada orang tuanya. Kedua, menghargai sesama teman, itu harus diajarkan sejak anak usia dini,” ucapnya.

Baca Juga: [FULL] Tanya Jawab Luluk, Khofifah, Risma di Debat Pilgub Jatim, Tema Demografi-Kesejahteraan

“Meskipun saya tahu bahwa provinsi hanya mengelola anak SMA dan SMK sederajat. Tapi itu bisa diajarkan pula oleh para guru agama. Guru agama menyampaikan bahwa kesetaraan itu adalah kesetaraan,” tambahnya.

Jika hal itu terlaksana, kata Risma, anak-anak bukan hanya belajar tentang disiplin dan tentang masa depan, tetapi juga diajarkan pula tentang integritas.

“Maka kita tidak perlu takut untuk masa depan anak-anak kita, karena bukan hanya mereka punya etos kerja yang tinggi, tetapi juga mereka mengerti bahwa semua yang ada adalah ciptaan Tuhan dan menghargai masa depan mereka, bukan hanya di dunia saja.”

Menanggapi jawaban Risma, cagub nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, mengatakan pendidikan karakter bisa dimulai dari keluarga.

“Pendidikan karakter itu bisa dimulai dari keluarga, komunitas, sekolah, bahkan di lingkungan kerja. Maka penting keteladanan itu untuk menjadi ukuran bagi kita,” tuturnya.

Jadi, kata Luluk, jika ingin mengajarkan kejujuran kepada generasi muda atau anak-anak, harus dimulai dari diri sendiri.

“Kalau seorang pemimpin mengajarkan tentang hidup bersih atau kejujuran, maka dia sendiri harus bebas dari kemunafikan dan sikap manipulasi karena itulah yang paling melekat pada anak-anak kita.”

“Maka itulah mengapa kemudian guru menjadi penting, orang tua menjadi penting, dan pimpinan menjadi penting,” tambahnya.

Sementara cagub nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, yang juga merupakan cagub petahana, mengaku sepakat dengan pernyataan kedua cagub lain.

“Kami sepakat dengan paslon 1 dan 3 karena pada dasarnya kami sudah memberikan BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) PAUD,” kata Khofifah.

“Jadi sejak usia dini, Pemprov Jatim sudah memberikan BOP PAUD se-Jawa Timur, tentu dengan partnership dengan kabupaten/kota.”

Kedua, lanjut Khofifah, pada masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jatim, pihaknya juga telah memberikan Bantuan Operasional Sekolah Madrasah Diniyah (BOS Madin).

Baca Juga: [FULL] Program Luluk, Khofifah & Risma guna Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur

“Kami ingin menyampaikan bahwa pada periode pemerintahan kami, kami memberikan BOS Madin karena pendidikan karakter antara lain setelah mereka selesai sekolah SD, banyak yang melanjutkan sekolah Madin.”

“Kami juga menyampaikan bahwa untuk SMA itu dalam koordinasi kewenangan pemprov, kami menyiapkan sekolah-sekolah yang bisa membangun karakter melalui sekolah taruna Brawijaya, sekolah taruna Madani, sekolah Taruna Bayangkara dan ini semua berasrama untuk menguatkan karakter,” bebernya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU