> >

Mendag Zulhas Curhat Kerap Dibully dan Dimarah-marahi, Ini Penyebabnya

Peristiwa | 4 Oktober 2024, 13:32 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas). (Sumber: KOMPAS/REGINA RUKMORINI)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengaku dirinya kerap dibully saat menyebut sejumlah harga bahan pangan yang dijual di pasar terlalu murah.

Hal tersebut disampaikan Zulkifli Hasan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (4/10/2024).

“Dulu kan saya sering dibully, saya kalo ngomong harganya kemurahan, terus dibully, dimarah-marahi. Karena terus terang memang kalau inflasi naik, kita cepat bisa atasi sebetulnya, karena ada bupati wali kota, anggaran APBD, dari dana yang tidak terduga, bisa gitu,” ujar Zulhas, demikian Zulkifli Hasan biasa disapa.

Baca Juga: ICW: DPR dan Pemerintah Tidak Tunjukan Intensi untuk Sahkan Produk Legislasi Pemberantasan Korupsi

Sementara di sisi lain, Zulhas mengaku dirinya juga dibully jika sejumlah harga bahan pangan dijual murah di pasar. Sebab harga murah sejumlah bahan pangan yang dijual di pasar membuat petani bangkrut.

“Kalau harga terlalu murah pasti saya dibully lagi nih. Cabe terlalu murah, misal patokan kita Rp40 ribu di pasar 15 ribu itu langsung bangkrut petaninya, atau telur standar Rp28 ribu, kalau harga cuma Rp24 ribu itu tutup,” ujar Zulhas.

“Ini memang ada beberapa yang terlalu murah, terlalu murah ini kita belum ada jalan untuk membantunya. Seperti cabai, bawang murah sekali, termasuk telur,” tambah Zulhas.

Baca Juga: ICW Dorong RUU Perampasan Aset Jadi Agenda Prioritas DPR Baru, Setidaknya 100 Hari Pertama

Lantas Zulhas dikonfirmasi, apakah murahnya harga cabai, bawang merah, dan telur dikarenakan rendahnya daya beli. Zulhas belum dapat memastikan dan menduga situasi tersebut terjadi karena musim kemarau yang mengakibatkan panen tidak sempurna.

“Saya kira di pasar yang nampak karena musim, dulu hujan enggak, sehingga panen sempurna, bawang, cabai, kalau hujan terlalu banyak busuk. ini supply-nya banyak sekali, apa karena supply-nya banyak sekali sehingga terlalu murah, atau karena daya beli turun nanti kita liat,” kata Zulhas.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU