Cagub Soal Atasi Kemiskinan Jakarta: RK Beri Rp200 Juta, Dharma Cabut Batas Usia Lowongan, Pramono?
Rumah pemilu | 25 September 2024, 16:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Masing-masing calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024 yang telah ditetapkan KPU sudah menyiapkan solusi untuk mengatasi isu kemiskinan di Jakarta. Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno menawarkan jawaban berbeda saat memberikan keterangan soal kemiskinan.
Ketiga pasangan calon tersebut sedang berupaya memikat hati pemilih Jakarta jelang hari pemungutan suara pada 27 November mendatang. Berikut keterangan masing-masing paslon mengenai isu kemiskinan di Jakarta.
Ridwan Kamil siapkan 70 solusi
Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengklaim pihaknya telah menyiapkan 70 solusi untuk mengatasi permasalahan di Jakarta. Salah satu solusi yang disiapkan adalah untuk mengatasi kemiskinan dan perkampungan kumuh.
Baca Juga: Ridwan Kamil Janji Cintai Rakyat Miskin Jika Terpilih Jadi Gubenur Jakarta
Politikus Partai Golkar itu menyebut programnya memberikan anggaran Rp200 juta per RW menjadi salah satu solusi mengatasi kemiskinan.
Ridwan Kamil menyebut nantinya RT dan RW yang dinilai bekerja maksimal akan dinaikkan penghasilannya. Eks gubernur Jawa Barat itu juga mengaku akan menata perkampungan kumuh di Jakarta.
"Kita hadirkan program yang saya bilang Rp200 juta per RW," kata Ridwan Kamil dikutip Antara, Rabu (25/9/2024).
Dharma Pongrekun perhatikan guru honorer hingga tolak reklamasi
Dharma Pongrekun mengaku dirinya dan Kun Wardana akan mencabut batas usia lowongan kerja untuk mengatasi kemiskinan. Dharma menegaskan, setiap manusia berhak untuk hidup dan pembatasan usia lowongan kerja adalah sebentuk pelanggaran hak asasi manusia.
"Saya tahu ke mana arahnya, saya tahu makna tersirat. Karena memang mau dibuat supaya banyak pengangguran. Lalu itu menjadi data untuk mengambil kebijakan baru yang tidak akan pro kepada rakyat dan melanggar hak asasi manusia, hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan," kata Dharma.
Eks wakil kepala BSSN itu juga berencana membentuk "tim pembina adab" dengan melibatkan guru honorer. Menurutnya, nasib guru honorer saat ini cenderung terabaikan.
"Membentuk tim pembina adab untuk membina warga untuk mendapatkan keterampilan. Kenapa kita pilih guru honorer? Karena mereka sudah punya kapasitas kemampuan untuk mengajar. Jadi mereka akan kami gunakan untuk menjadi tim relawan pembina adab," katanya.
Selain itu, Dharma Pongrekun juga menolak reklamasi di utara Jakarta yang dinilai tidak memperhatikan kelestarian alam. Dharma mengaku sikap ini diambil setelah mendengar aspirasi masyarakat Teluk Jakarta.
Dharma menilai masyarakat Teluk Jakarta bisa memberdayakan diri dan tidak butuh reklamasi.
"Mereka bisa ya untuk itu. Dan jangan sampai keberadaan mereka digerus, digusur hanya untuk kepentingan-kepentingan ekonomi semata yang tidak memperhatikan kelestarian alam. Mereka sudah melaksanakan bioekonomi," kata Dharma.
Pramono Anung: Kita bikin enjoy
Cagub nomor urut 3, Pramono Anung mengaku sedang belajar berbagai permasalahan di Jakarta dengan terjun langsung ke lapangan. Politikus PDI Perjuangan (PDI-P) menyebut pihaknya akan membuat pencari kerja tidak "ribet", tetapi tidak menjawab detail soal solusi mengatasi kemiskinan.
Pramono mengaku sedang belajar dari masyarakat untuk merencankan program, mulai dari ojek daring, masyarakat terpinggirkan, kaum miskin kota, warga Kampung Bayam, dan warga di berbagai wilayah Jakarta.
"Kami ingin membuat Jakarta menyala. Mau cari kerja enggak ribet carinya di mana. Dengan kerja bersama insya Allah kita bikin Jakarta enggak ribet deh, yang jelas paslon tiga tidak mau ada keribetan," kata Pramono Anung.
"Kita bikin mudah, kita bikin enjoy, nyaman, bahagia, tetapi tidak kalah pentingnya adalah secara substansi mari kita bertarung gagasan untuk membuat Jakarta lebih baik."
Baca Juga: Hari Pertama Kampanye, RK-Suswono Ziarah ke Makam Tokoh Betawi di Karet Bivak Jakarta Pusat
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV