Soal Surat dari Arsjad Rasjid tentang Konflik Kadin, Jokowi: Belum Sampai ke Meja Saya
Peristiwa | 17 September 2024, 12:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku belum menerima surat dari Arsjad Rasjid soal kepemimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia..
“Belum sampai ke meja saya, belum sampai di meja saya,” ucap Jokowi, di Menara Danareksa, Gambir, Jakarta Pusat, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/9/2024)
Presiden Jokowi kemudian dikonfirmasi soal keinginan Arsjad Rasjid untuk bertemu dengannya. Jokowi mengaku terbuka untuk bertemu dengan siapapun karena dirinya memiliki kedekatan dengan pimpinan Kadin dalam 10 tahun kepemimpinannya.
Baca Juga: Jokowi Bantah Buka Lagi Izin Ekspor Pasir Laut: Itu Sedimen yang Ganggu Alur Jalannya Kapal
“Tidak sekali dua kali saya datang di acara Kadin, baik. Dulu baik dengan Pak Suryo Bambang, baik dengan Pak Rosan Roeslani, baik juga dengan Pak Arsjad, baik juga dengan Pak Anin, baik semuanya,” ucapnya.
Oleh karena itu, Jokowi pun berpesan agar polemik dualisme kepemimpinan di Kadin dapat diselesaikan secara baik di internal. Jokowi juga menekankan, jangan sampai bola panas persoalan dualisme kepemimpinan di Kadin menyeret dirinya.
“Ini bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha, sehingga saya minta diselesailan secara baik-baik, di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya,” tegas Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, Arsjad Rasjid telah bersurat ke Presiden Joko Widodo terkait kisruh yang terjadi akibat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin 2024.
“Kami sudah menyurati Presiden Jokowi, surat sudah saya tandatangani,” ucap Arsjad Rasjid dalam siaran persnya, Senin (16/9/2024).
Baca Juga: Jokowi Minta Dualisme di Kadin Diselesaikan Internal: Jangan Sampai Bola Panas Disorong ke Saya
Arsjad bilang, dalam keorganisasian Kadin, pemerintah adalah pengawas sebagaimana UU No 1 Tahun 1987 dan Keppres No 18 Tahun 2022. Karena itu, pihaknya memohon bantuan pemerintah untuk memberikan atensi terhadap kisruh yang terjadi.
“Keluarga besar Kadin Indonesia memohon dukungan pemerintah sebagai pengawas sesuai dengan UU No 1 Tahun 1987 dan Keppres No 18 Tahun 2022 untuk memastikan Kadin Indonesia tetap berjalan sesuai kepentingan nasional dan AD ART yang sudah ditetapkan,” ujar Arsjad Rasjid.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com, Kompas TV