> >

Maarif House Bincang Isu Publik: dari Kebudayaan hingga Moralitas Kepemimpinan di Indonesia

Humaniora | 14 September 2024, 08:54 WIB
Maarif Institute menggelar sebuah rountable discussion dalam program MAARIF House IV bertajuk Agama, Kebudayaan, dan Moralitas Publik di kantornya, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024). (Sumber: Dok Maarif Institute)

Sementara itu, Riri Khariroh, aktivis perempuan dan eco-feminism, menyoroti ketidakadilan gender yang terus berlangsung di masyarakat Indonesia. 

Menurut Riri, tiga sektor utama yang dibahas dalam diskusi – agama, kebudayaan, dan moralitas publik – masih belum memberikan perhatian yang cukup terhadap isu kesetaraan gender.

"Budaya patriarki masih sangat kuat di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah Indonesia Timur. Dalam konteks moralitas publik, perempuan seringkali menjadi objek yang dikendalikan, alih-alih dilindungi," ungkap Riri.

MAARIF House edisi keempat kali ini dihadiri oleh berbagai narasumber, di antaranya; Ahmad Fuad Fanani (Peneliti, Kandidat Doktor ANU Canberra), Budi Asyhari-Afwan (Peneliti Budaya CRCS UGM), dan Dewi Candraningrum (Editor Buku Seri Ekofeminisme).

Selain itu, ada Feby Indirani (Novelis, Inisiator Relax, It's Just Religion), M. Izzul Muslimin (Sekretaris PP Muhammadiyah), Kusen (Budayawan), Media Zainul Bahri (Guru Besar Pemikir Islam UIN Jakarta), Riri Khariroh (Aktivis Perempuan dan Pendidik di PP Nihadlul Qulub), dan Syamsul Arifin (Guru Besar Sosiologi Agama UMM Indonesia).

"MAARIF House merupakan sarana yang kami ciptakan untuk mendorong diskusi terbuka dan konstruktif mengenai isu-isu publik yang penting bagi masyarakat. Melalui edisi keempat ini, kami berharap dapat memberikan wawasan baru dan mendorong pemikiran kritis mengenai hubungan antara agama, kebudayaan, dan moralitas publik," ujar Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Andar Nubowo.

Baca Juga: Haul Kedua Buya Syafii Maarif: Memaknai Pikiran dalam Bentuk Visual

Melalui diskusi yang mendalam dan interaktif, Andar menegaskan, MAARIF House edisi keempat kali ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hubungan antara agama, kebudayaan, dan moralitas publik. 

Acara tersebut bertujuan untuk mendorong dialog yang konstruktif dan mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang muncul di tengah masyarakat.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU