> >

Anies Belum Tahu Akan Dirikan Partai atau Ormas: Yang Penting Ada Kebaruan dan Kemandirian

Politik | 9 September 2024, 22:03 WIB
Anies Baswedan berfoto bersama para mahasiswa seusai menjadi pembicara dalam dialog bertajuk Demokrasi dalam Genggaman: Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital yang diselenggarakan di Pendopo Wisma Kagama, kompleks Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (9/9/2024). (Sumber: Mohamad Final Daeng/Kompas.id)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Eks gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengaku belum tahu apakah akan membentuk partai politik atau organisasi kemasyarakatan ke depannya.

Anies menyebut keputusan mengenai hal tersebut akan diumumkan kepada publik pada saatnya.

Hal tersebut disampaikan Anies usai menjadi pembicara dalam acara dialog "Demokrasi dalam Genggaman: Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital” di Pendopo Wisma Kagama, UGM, Yogyakarta, Senin (9/9/2024).

Baca Juga: Pengamat: Narasi Anak Abah Muncul untuk Bangun Posisi Tawar Anies, Supaya Tetap di Orbit Kekuasaan

Anies mengatakan, rencana pendirian parpol atau ormas masih dikaji.

Mantan calon presiden (capres) itu juga menjawab soal wacana pendirian partai politik saat berdiskusi dengan mahasiswa yang hadir dalam acara.

"Itu semua sedang dalam proses kajian, nanti kita lihat. Nanti begitu sudah ada arahnya pasti diumumkan,” kata Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan, entah jadinya parpol atau ormas, organisasi yang baru dibentuk harus membawa kebaruan.

Salah satu bentuk kebaruan yang dimaksud adalah orientasi organisasi yang betul-betul untuk memfasilitasi orang-orang yang bekerja dan berkarya untuk masyarakat.

Selain itu, Anies juga menyinggung pembiayaan yang mesti ditanggung jika mendirikan parpol atau ormas.

Anies menekankan, pembiayaan harus dilakukan dengan berintegritas dan mandiri.

"Saya melihat generasi baru seperti sekarang ini generasi baru yang mau iuran. Kalau mengadakan apa-apa mau iuran, semuanya mau saweran,” kata Anies dikutip Kompas.id.

"Rasanya, ke depan, untuk menjaga integritas adalah dengan memiliki organisasi politik yang memiliki sumber daya dari hasil kerja keras orang-orang yang sepemikiran yang berada dalam organisasi itu, sehingga ada kemandirian," ujarnya.

Anies sebelumnya melempar wacana pendirian partai politik baru usai gagal mengikuti pilkada serentak 2024.

Anies tidak mengikuti kontestasi pilkada kendati bermodalkan elektabilitas tertinggi di Jakarta.

Menurut survei Litbang Kompas pada Juli lalu, elektabilitas Anies di Jakarta mencapai 29,8 persen.

Elektabilitas Anies disusul oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (20 persen) dan Ridwan Kamil (8,5 persen).

Baca Juga: Anies Buka Peluang Bikin Partai Baru, Cak Imin Ingatkan: Berat, Mending Gabung yang Sudah Ada Saja

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU