Jusuf Kalla Minta Ridwan Kamil Atasi Kekumuhan, selain Kemacetan dan Banjir Jakarta
Peristiwa | 6 September 2024, 05:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla disebut titip pesan kepada bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil untuk mengatasi kekumuhan Jakarta.
Demikian Ridwan Kamil mengungkap isi pertemuannya dengan Jusuf Kalla, Kamis (5/9/2024).
“Terkait Jakarta, pesan beliau, satu, kunci membereskan Jakarta adalah mengatasi kekumuhan. Jadi, itu yang akan jadi prioritas saya juga. Dan memang observasinya mengatakan salah satu ciri keberhasilan di Jakarta, selain mengatasi kemacetan atau banjir adalah mengatasi kekumuhan,” ucap Ridwan Kamil.
“Dan mengatasi kekumuhan memang mayoritas adalah inovasi-inovasi arsitektural. Bagaimana membangun, tanpa mengusur, tanpa memindahkan kan. Itu yang nanti jadi renungan saya untuk jadi program-program lah. Dan beliau juga sepakat, solusi dari Jakarta, obatnya itu adalah perumahan,” katanya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Ajak Berbagai Pihak Perkuat Persaudaraan Hadapi Tanda-Tanda Ancaman
Oleh karena itu, Ridwan Kamil akan memprioritaskan pembangunan perumahan vertikal untuk Jakarta seperti halnya di Singapura dan Hongkong jika terpilih.
“Kalau perumahan bisa vertikal, di Singapura, di Hongkong, di mana-mana, itu akan menyelesaikan banyak sekali permasalahan, bangkitkan dari ketidakhadiran, ya kan. Karena ketidakhadiran perumahan terjangkau di tengah kota yang tinggi, maka isu-isu jarak jauh, kemacetan, polusi, stres, ekonomi boros, akhirnya menyertai kehidupan di kota ini,” jelas Ridwan Kamil.
“Jadi, nasihatnya itu. Kekumuhan, perumahan vertikal yang untuk golongan rakyat. Saya kira itu saja yang utamanya,” tambahnya.
Ridwan Kamil menambahkan, nantinya rumah vertical di Jakarta tidak hanya dibangun di atas stasiun tetapi juga pasar-pasar.
Baca Juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Paus Fransiskus Jadi Saksi Fungsi Terowongan Silaturahim
“Nanti kalau kami terpilih, kami akan shopping lahan-lahan, yang mungkin tidak dari nol ya, atau disebutnya greenfield, tapi dari brownfield. Brownfield itu tadi, membangun di atas pasar, kemudian kampung kumuh, kita bangun dulu setahun, setelah itu dia balik lagi. Jadi, kekumuhannya sudah jadi rapih dalam 3-4 lantai misalnya,” jelas Ridwan Kamil.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV