> >

Istana Bantah Jokowi Ikut Campur Pencalonan Pilkada: Jangan Problem Partai Selalu Dikaitkan Presiden

Peristiwa | 30 Agustus 2024, 12:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Kompleks Parlemen, Senaya, Jakarta, Jumat (16/8/2024), untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI. (Sumber: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Ari Dwipayana membantah Presiden Joko Widodo ikut campur dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ari menegaskan, pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah bukanlah urusan Presiden tetapi partai politik atau gabungan partai politik.

Demikian Ari Dwipayana menanggapi tudingan yang mengkait-kaitkan Presiden Jokowi pada  pencalonan atau tidak dicalonkannya seseorang dalam pemilukada, Jumat (30/8/2024).

“Pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemilukada adalah sepenuhnya menjadi urusan partai politik atau gabungan partai politik,” kata Ari.

Baca Juga: Istana Pastikan Risma Belum Serahkan Surat Pengunduran Diri sebagai Mensos

Ari lebih lanjut menuturkan, keputusan seseorang dicalonkan atau tidak ada pada mekanisme di internal partainya masing-masing.

“Keputusan pencalonan atau tidak dicalonkannya seseorang diputuskan melalui mekanisme internal partai masing-masing. Setiap partai memiki kedaulatan untuk memutuskannya,” kata Ari.

Oleh karena itu, Ari pun menegaskan kepada semua pihak agar persoalan pencalonan kepala daerah yang menjadi urusan internal partai tidak dikait-kaitkan dengan Presiden Jokowi.

“Jangan sampai, semua problem putusan internal partai, selalu dikait-kaitkan dengan Presiden,” ujar Ari.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono menyebut ada tangan-tangan dari luar yang menghendaki PDIP tidak mengusung Anies Baswedan.

Baca Juga: Rano Karno Ungkap Pesan Megawati: Jakarta Sebentar Lagi Ditinggal, Harus Pikirin, Kamu kan Betawi

“Kami tidak tahu secara persis proses yang dilakukan oleh DPP partai dan ibu ketua umum, tapi kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di pilkada,” ucap Ono.

Lantas dikonfirmasi siapa tangan-tangan dari luar yang dimaksudnya tidak setuju jika Anies Baswedan maju, Ono hanya menyebut nama Mulyono dan geng.

“Ya Mulyono dan geng, tulis saja Mulyono.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU