> >

Analisis Pengamat soal Gagalnya Anies Maju Pilgub dan Kisah Ngeri-Ngeri Sedap 4 Presiden

Peristiwa | 30 Agustus 2024, 12:07 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara dengan wartawan usai gagal maju dalam Pilkada 2024, di Jakarta, Jumat (30/8/2024). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Lingkar Survei Indonesia, Denny JA menyebut ada strategi dari lingkaran 4 presiden untuk tidak menjadikan Anies Baswedan sebagai calon gubernur pada Pilkada 2024.

Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan yang memiliki elektabilitas tinggi dalam sejumlah hasil survei Pilkada Jakarta tidak mendapatkan tiket untuk pencalonan.

“Di Pilkada DKI 2024, Anies Baswedan dikalahkan justru sebelum kampanye dimulai. Banyak analisa yang bisa dibuat. Salah satunya adalah kisah empat presiden. Mungkin bukan presidennya, tapi lingkarannya yang mengembangkan strategi 'Politik Asal Jangan Anies',” kata Denny JA, Jumat (30/8/2024).

Denny JA pun merunut dari Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto yang kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan pernah dinilai rendah oleh Anies Baswedan. Padahal, Anies Baswedan pernah diusung Prabowo dan Partai Gerindra ketika mengikuti Pilkada Jakarta.

“Presiden pertama, presiden terpilih Prabowo berkali-kali mengutip itu. Betapa kinerjanya sebagai Menhan dinilai 11 persen oleh Anies dalam kampanye presiden tempo hari. Lingkaran Prabowo tahu persis betapa Anies menjadi Gubernur DKI periode sebelumnya karena bantuan Prabowo,” kata Denny JA.

Baca Juga: RSUD Tarakan Periksa Kesehatan Pramono-Rano secara Maraton

“Jika Anies menjadi gubernur DKI, 2024-2029, ia akan menjadi penantang sangat kuat bagi pencalonan kembali Prabowo di Pilpres 2029.”

Selanjutnya, Denny JA menilai Presiden Jokowi juga memiliki catatan penting tentang Anies Baswedan yang tidak mendukung Pembangunan IKN.

“Presiden Jokowi sangat militan ingin memindahkan ibu kota ke IKN. Semua tahu persis, proses perubahan ibu kota agar sukses memerlukan konsolidasi mungkin 20 tahun. Program IKN perlu didukung oleh presiden Indonesia selanjutnya hingga 20 tahun mendatang, ketika ibu kota baru terkonsolidasi,” ujar Denny.

“Sementara Anies ketika menjadi capres 2024, menjadikan IKN bukanlah program yang akan didukungnya. Itu yang tempo hari menjadi pembeda Anies dengan Prabowo yang akan melanjutkan IKN. Tentu bagi Jokowi dan pendukungnya, sikap politik Anies Baswedan atas IKN menjadi catatan penting,” ujarnya.

Selanjutnya, Denny JA juga menyoroti hubungan Anies Baswedan dengan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. SBY, sempat marah dan kecewa dengan sikap Anies yang membatalkan diri untuk menjadi pasangan anaknya di pilpres.

“Mantan presiden SBY juga memiliki kisah sendiri. Saat itu, SBY sangat bersemangat. Betapa tidak, ia merasa sudah ada komitmen Anies akan berpasangan dengan AHY sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024. Tapi Anies malah berjodoh dengan Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres,” ujar Denny.

Baca Juga: Pramono-Rano Jalani Tes Kesehatan di RS Tarakan untuk Pilgub Jakarta

“Kita sebagai orang luar tak tahu persis apa yang terjadi. Tapi kita tahu komentar kemarahan SBY saat itu. Judul salah satu berita misalnya: “SBY Marah dan Kecewa ke Anies: Sekarang Saja Tak Jujur,” ujarnya.

Terakhir adalah tentang memori Presiden kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Anies berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta 2017. PDIP, kata Denny, diketahui partai yang sangat mementingkan nilai nasionalisme sementara Anies didukung oleh FPI dengan prinsip NKRI Bersyariat.

“Anies sendiri sejauh yang saya kenal seorang tokoh Islam moderat, yang modern, pro-demokrasi. Tapi kedekatannya dengan kubu NKRI Bersyariat, walaupun misalnya hanya masalah taktik politik, meninggalkan memori yang membentuk citra politik agama dari Anies,” kata Denny.

“Tak tanggung-tanggung, sebanyak empat presiden jumlahnya, yang memiliki kisah “ngeri-ngeri sedap” dalam perjalanan politik Anies Baswedan.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU