Presiden Jokowi Siap Bahas Isu Perdamaian Dunia dengan Paus Fransiskus dalam Kunjungan ke Indonesia
Peristiwa | 29 Agustus 2024, 23:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengungkapkan harapannya untuk dapat berdiskusi dengan Paus Fransiskus terkait isu-isu global, terutama mengenai perdamaian dunia, selama kunjungan apostolik dan kenegaraan pemimpin Gereja Katolik dunia tersebut ke Indonesia pada September 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi usai meresmikan Bendungan Leuwikeris serta modernisasi dan rehabilitasi Daerah Irigasi Menganti di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024).
Presiden menegaskan bahwa perdamaian dunia akan menjadi agenda utama dalam pertemuannya dengan Paus Fransiskus.
"Yang berkaitan utamanya dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau," ujar Presiden Jokowi dikutip dari Antara.
Presiden Jokowi menekankan bahwa konflik-konflik dunia, seperti situasi di Gaza dan Ukraina, serta konflik-konflik kecil lainnya, akan menjadi fokus utama diskusi.
Ia berharap kunjungan ini dapat mendorong upaya penyelesaian berbagai konflik tersebut.
"Agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, di Ukraina, maupun konflik-konflik sedang, kecil lainnya yang juga ada di beberapa negara, bisa kita selesaikan," tambahnya.
Selama kunjungan Paus Fransiskus, Presiden Jokowi menyatakan niatnya untuk mendampingi sang Paus dalam beberapa agendanya di Indonesia, termasuk kunjungan ke Masjid Istiqlal dan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
"Sedapat mungkin saya akan bersama beliau," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Uskup Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus dan Vatikan Ingin Belajar Mengenai Islam di Indonesia
Rangkaian Agenda Kunjungan Paus
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024. Pada hari berikutnya, 4 September, ia akan diterima secara kenegaraan oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta. Selain itu, Paus juga akan melakukan sejumlah kegiatan di Istana Negara.
Pada 5 September, Paus Fransiskus akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, dua ikon simbol kehidupan harmonis antarumat beragama di Indonesia.
Kegiatan tersebut akan diakhiri dengan memimpin misa akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, yang diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan umat Katolik dari seluruh Indonesia.
Setelah menyelesaikan kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan ke Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari 6 hingga 9 September 2024, kemudian ke Dili (Timor Leste) dari 9 hingga 11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia disambut hangat oleh para pemimpin agama di Indonesia.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin menyatakan, kunjungan ini membawa misi kemanusiaan dan persaudaraan, yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan bahwa Vatikan ingin belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia, yang dianggap berbeda dari praktik di negara-negara lain.
Menurutnya, kehadiran Paus di Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdampingan merupakan simbol kehidupan harmonis di Indonesia.
“Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” kata Suharyo.
Kunjungan ini menandai kali ketiga seorang Paus mengunjungi Indonesia. Sebelumnya, Paus Santo Paulus VI mengunjungi Indonesia pada 3-4 Desember 1970, disusul oleh Paus Santo Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.
Setelah 35 tahun, Paus Fransiskus akan melanjutkan tradisi ini dengan kunjungan apostolik ke Indonesia.
Baca Juga: Uskup Agung Jakarta Ungkap Pentingnya Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV