> >

Pengamat Nilai Pramono Anung Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata meski Elektabilitas Tak Setinggi Ahok

Politik | 28 Agustus 2024, 21:29 WIB
Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno naik oplet sebelum mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta di Pilkada Jakarta 2024 ke KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

“Kemudian Jokowi di pilkada 2012, itu lima bulan sebelum pilkada itu elektabilitasnya cuma lima persen lho,” imbuhnya.

Artinya, jangan langsung melihat bahwa pengusungan Pramono-Rano ini merupakan gerakan dari kalangan elite dan seolah-olah PDI Perjuangan mengalah di Pilkada Jakarta, serta langsung menyerahkan pada Ridwan Kamil.

“Kasih kesempatan untuk Mas Pram dan PDI Perjuangan untuk membukitkan bahwa calon yang mereka usung ini calon yang layak untuk dipilih,” ucapnya.

“Ridwan Kamil ataupun Suswono tidak boleh memandang sebelah mata,” ujarnya.

Dalam dialog itu, Burhanuddin tidak membantah bahwa Pramono Anung bisa dikatakan sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tapi di sisi lain, Pramono juga memiliki kinerja yang baik dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kondisi itu membuat posisinya sangat strategis.

Baca Juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tidak Usung Anies: Elektoral Bukan Pertimbangan Utama Megawati

“Memang Mas Pramono Anung ini punya posisi yang sangat strategis dan secara personal bukan seorang figur yang konfliktual, beliau lebih banyak bekerja di belakang layar,” katanya.

“Jadi bayangkan, di situasi ketika hubungan kedua tokoh ini sedang tidak baik-baik saja, Mas Pram bisa menjadi jembatan, dan bisa diterima juga oleh Pak Prabowo, oleh Mbak Puan, jadi ini figur yang menurut saya lebih menyatukan,” bebernya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU