> >

Cerita Saksi soal Perkenalan dengan Harvey Moeis: Lewat Dirkrimsus Polda Babel, Ingat karena Tampan

Hukum | 27 Agustus 2024, 08:39 WIB
Terdakwa Harvey Moeis saat memasuki ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (14/8/2024). Cerita saksi soal awal mula perkenalannya dengan terdakwa Harvey Moeis, sebut dikenalkan oleh Dirkrimsus Polda Babel. (Sumber: (ANTARA/Agatha Olivia Victoria))

JAKARTA, KOMPAS.TV - Karyawan PT Timah Tbk Ali Samsuri mengungkapkan awal mula mengenal terdakwa Harvey Moeis melalui Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Bangka Belitung (Babel).

Meski demikian ia tak menyebutkan nama Dirkrimsus Polda Babel yang dimaksud.

Pernyataan tersebut disampaikan Ali saat dihadirkan tim jaksa sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan di PT Timah Tbk tahun 2015-2022, Senin (26/8/2024).

Mulanya hakim bertanya terkait perkenalan Ali dengan suami artis Sandra Dewi tersebut.

Ali menceritakan peristiwa tersebut bermula saat dirinya ditelepon Kasatreskrim Polres Belitung Timur bahwa dirinya diajak Dirkrimsus Polda Babel makan siang bersama, pada kurun waktu Agustus 2018 lalu.

"Saudara kenal dengan terdakwa Moeis kapan?" tanya hakim di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin.

"Saya lupa tanggalnya Yang Mulia, perkiraan mungkin Agustus, Semptember 2018, waktu itu saya ditelepon oleh Kasatreskrim Belitung Timur, saya juga lupa namanya waktu itu namanya waktu itu siapa beliau," jawab Ali.

"Kasatreskrim Belitung Timur, jadi Polres Belitung Timur ya?" tanya hakim memastikan.

"Iya, Beliau mengatakan bahwa 'Pak Ali, Pak Dirkrimsus ngajak makan siang di salah satu rumah makan', saya juga lupa nama restorannya, di Tanjung Tinggi," kata Ali.

Ali mengatakan, dalam acara makan siang tersebut terdapat banyak pihak yang diperkenalkan oleh Dirkrimsus Polda Babel, namun yang diingatnya saat itu hanya Harvey Moeis karena dirasa paling tampan dan muda.

Baca Juga: Helena Lim Bantu Tampung dan Tukar Uang Hasil Korupsi Timah dari Harvey Moeis, Kecipratan Rp900 Juta

"Waktu saya datang, saya disambut oleh Kasatreskrim di depan. Terus pas sudah saat ke dalam, ketemu dengan Pak Dirkrimsus dan ada beberapa teman yang lain. Yang saya ingat waktu itu karena memang yang paling tampan Pak Harvey waktu itu," ucap Ali.

"Yang apa paling tampan? Yang lainnya tidak tampan?" tanya hakim.

"Yang lainnya sudah agak sepuh-sepuh, Yang Mulia," jawab Ali.

"Berarti bukan paling tampan dong, paling muda? Karena Saudara membandingkan komparasinya dengan yang lainnya sepuh-sepuh, berarti terdakwa muda dan kebetulan tampan? Menurut saudara tampan tidak?" tanya hakim memastikan.

"Siap, Yang Mulia," ujar Ali.

"Berarti Terdakwa muda? Dan kebetulan tampan? Menurut Saudara, tampan tidak?" tanya hakim.

"Yang pasti tampan," kata Ali.

Lebih lanjut Hakim mendalami terkait hubungan Harvey dengan PT Timah saat itu.

Ali pun menjelaskan bahwa saat itu, Dirkrimsus Polda Babel mengenalkan Harvey kepadanya sebagai salah satu pihak yang akan bekerja sama dalam permasalahan pertimahan yang sedang dialami PT Timah.

"Dari mana terdakwa ini? Hubungannya dengan PT Timah apa?" tanya hakim.

"Waktu itu diperkenalkan oleh Pak Dirkrimsus, Yang Mulia. Jadi Beliau persilakan saya makan, habis itu [dibilang], 'Pak Ali, ini kawan-kawan kita semua, mungkin akan bekerja sama bahasanya, masalah pertimahan. Minta tolong dibantu’, Bahasa Pak Dirkrimsus waktu itu. Saya bilang 'Siap, komandan', itu aja," kata Ali.

"Saudara ke situ dalam rangka mewakili, maksudnya sepengetahuan Saudara, sebagai Direktur PT Timah atau gimana?" ucap hakim

"Enggak, karena waktu itu spontan, Yang Mulia," ucap Ali.

Dalam sidang itu, Ali mengaku dirinya saat itu tak mengetahui betul terkait sosok Harvey. Ia hanya tahu Harvey merupakan pihak dari PT Refined Bangka Tin (RBT).

Baca Juga: Harvey Moeis Didakwa Rugikan Negara Rp300 Triliun di Kasus Korupsi Timah, Terima Rp420 Miliar

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU