> >

Wapres Ma'ruf Amin: Kenyataannya yang Mendukung PKB Bukan Hanya Orang NU

Politik | 24 Agustus 2024, 20:37 WIB

 

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-6 PKB di Bali Nusa Dua Convention Centre, Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024) malam. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyebut, pendukung atau pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bukan hanya berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) atau kaum Nahdliyin. 

Menurut dia, kini pemahaman politik yang dianut PKB telah menyentuh seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Hal itu ia katakan dalam pidatonya saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-6 PKB di Bali Nusa Dua Convention Centre, Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024) malam.

Baca Juga: Situasi Unjuk Rasa di Sekitar Area Muktamar PKB di Bali: Tentukan Struktur Kepemimpinan Baru

"Kenyataannya yang mendukung PKB bukan hanya orang NU, tapi seluruh kelompok. Kenapa begitu? Karena politik PKB, adalah politik rahmatan lil alamin, politik untuk semua golongan. bukan rahmatan lil Nahdliyin tapi rahmatan lil alamin," kata Ma'ruf, Sabtu. Dipantau dari channel YouTube KompasTV.

Awalnya, ia menjelaskan cikal bakal berdirinya PKB pada 26 tahun yang lalu. Kala itu, memang PKB didirikan oleh para ulama NU untuk menjadi kendaraan politiknya. 

"Saya ingat 26 tahun lalu, PKB memang didirikan sebagai wadah untuk menampung aspirasi kaum Nahdliyin, yang pada waktu itu orang NU ingin punya partai yang membawa aspirasi mereka. Karena itu PKB disebutkan sebagai kendaraan politiknya orang NU," ujarnya. 

Ma'ruf pun menyinggung keberhasilan PKB pada Pileg 2024 yang berhasil merebut suara masyarakat sebanyak 10 persen kursi parlemen.

Namun, dirinya meminta kepada seluruh kader untuk tak jemawa, karena diharapkan pada pileg mendatang, perolehan suaranya bisa lebih tinggi dari yang didapatkan pada tahun ini. 

Baca Juga: PBNU Bakal Umumkan Hasil Kesimpulan Pansus sebelum Muktamar PKB

"Tapi saya pikir, 10 persen itu belum maksimal, belum mentok kan? Artinya masih bisa naik lagi. 1999, PKB pertama kali pemilu, dapat 13 persen. Jadi kalau begitu yang akan datang PKB insyaAllah dapat (suara sebanyak) 13 persen, bahkan mungkin lebih. kalau yakin, InsyaAllah bisa," ungkap Ma'ruf Amin.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU