Hujan Deras Guyur IKN Jelang Upacara Penurunan Bendera
Peristiwa | 17 Agustus 2024, 15:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hujan deras mengguyur kawasan Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024) jelang upacara penurunan bendera.
Menurut laporan Kompas.com, hujan mulai mengguyur Istana Garuda sekitar pukul 14.30 Wita.
Hujan ini turun sekitar 30 menit sebelum upacara penurunan bendera di lapangan Istana Negara IKN, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Dentuman Meriam Perdana di IKN, Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi HUT Ke-79 RI
Sebenarnya, cuaca cerah memayungi IKN pada pukul 07.00 Wita.
Namun cuaca berubah menjadi mendung sekitar pukul 09.00 Wita, atau beberapa saat sebelum upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan dan pengibaran bendera 17 Agustus dimulai.
Upacara detik-detik proklamasi dimulai pada pukul 11.09 Wita, sementara rangkaian kegiatan upacara termasuk hiburan kesenian dimulai sejak 08.15 Wita.
Melansir Weather.com, IKN diprediksi memang akan hujan pada tanggal 17 Agustus 2024.
Dari prediksi tersebut, diketahui IKN akan mengalami badai petir di pagi hari diikuti hujan sesekali di sore hari. Suhu tertinggi 30,5 Celsius. Angin SSW dengan kecepatan 5 hingga 10 mph, di mana peluang hujan 60%.
Baca Juga: HUT ke-79 RI, Mahasiswa dan Warga Bantaran Kali Kibarkan 79 Bendera di Sungai Code Yogyakarta
Pemerintah sendiri terus melakukan berbagai uaya memodifikasi cuaca di IKN demi kelancaran acara 17 Agustus ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) 24 jam di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara jelang HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Mereka mengklaim mengurangi kejadian hujan hingga 97%.
"Ada tiga pesawat, yaitu 1 unit Casa 212 - 200 milik TNI Angkatan Udara dan 2 unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan," kata Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto, Senin (5/8/2024) dikutip dari laman resmi BMKG.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com/BMKG